Bali – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjadi tuan rumah dalam peluncuran ESG Framework and Manual dengan dukungan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan. Framework dan manual ini merupakan pedoman yang mencakup prinsip-prinsip, risiko dan mekanisme pengimplementasian faktor ESG dalam pembiayaan infrastruktur, dengan mengoptimalkan fungsi Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kemenkeu melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Sebagai perusahaan yang dikenal aktif dalam pembiayaan pembangunan yang berkelanjutan, IIF selalu mengedepankan faktor ESG pada setiap proyek yang dibiayainya. Penunjukan IIF oleh Kemenkeu menjadi tuan rumah adalah bukti nyata atas kredibilitas IIF pada ranah tersebut. Kolaborasi antara Kemenkeu, UNDP dan Pemerintah Kanada melalui diplomasi World Bank dalam peluncuran framework ini juga mencerminkan bahwa IIF adalah organisasi yang inklusif sebagaimana layaknya sektor pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Walaupun IIF selalu menegakkan ESG pada seluruh proyek dari awal mula berdiri, framework ini merupakan sebuah lembaran baru. Dengan diluncurkannya framework ini, diharapkan seluruh proyek KPBU di bawah Kemenkeu telah dinilai layak dari segi ESG. Salah satu bentuk nyata bahwa komitmen ini telah diimplementasikan ke dalam proyek IIF, maka pada acara tersebut dilakukan pula penandatanganan perjanjian antara IIF dan PT Angkasa Pura I (AP I) dimana IIF rencananya akan memberikan ESG Advisory terhadap 15 bandara yang beroperasi di bawah AP I.
“Sebagai lembaga yang bergerak di bidang pendanaan infrastruktur di bawah payung Kemenkeu, peluncuran ini merupakan suatu kehormatan yang luar biasa bagi kami untuk dapat meneruskan idealisme dan praktiknya. Sebagai suatu organisasi yang selalu berpegang teguh kepada prinsip sustainability, kami berbahagia karena telah berperan besar dalam penyusunan kerangka kerja ESG, dan yang terpenting hari ini kami berkesempatan untuk menyebarluaskan pentingnya kerangka kerja ESG dalam memastikan keberlanjutan dari tiap investasi pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujar Presiden Direktur IIF, Reynaldi Hermansjah dikutip 16 November 2022.
Peluncuran framework ini merupakan serangkaian dari G20 Side Event. Mengingat pentingnya peristiwa ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut hadir menyaksikan bersama dengan Suminto Direktur Jenderal DJPPR, Luki Alfirman Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Heru Pambudi Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan dan beberapa pejabat penting lainnya. Institusi lain yang turut menyaksikan peluncuran ini diantaranya adalah UNDP dan Kedutaan Besar Kanada. (*)
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More