Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat terkoreksi jelang penutupan persagangan sesi I siang ini. Hingga pukul 10:50, posisi IHSG berada di posisi 5.769,64 atau melemah hampir 1%.
Hal itu seiring sentimen terkait penantian terhadap pengumuman nilai defisit neraca transaksi pembayaran (current account deficit) yang akan dilansir Bank Indonesia.
Analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, pada akhir pekan perdagangan saham di hari ini laju IHSG akan diwarnai aksi wait and see terhadap rilis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang akan mengumumkan tingkat current account deficit Kuartal II-2017.
“Pekan terakhir menjelang peringatan Dirgahayu RI, rilis data perekonomian hari ini, tentang current account kuartal kedua akan memberikan warna untuk pergerakan IHSG,” kata William di Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2017.
Dia mengatakan, fase konsolidasi pada pergerakan IHSG masih terjadi di tengah berlanjutnya capital outflow. Namun, lanjut William, potensi kenaikan IHSG masih akan terlihat, akibat ditunjang oleh fundamental perekonomian domestik yang terjaga kuat.
Lebih lanjut William mengungkapkan, saat ini IHSG memiliki support terdekat yang akan berupaya dipertahankan pada level 5.768, sedangkan target resisten terdekat yang berusaha ditembus ada pada posisi 5.881.
Dengan demikian, perdagangan hari ini patut direspons para pelaku pasar dengan mengakumulasi saham JSMR, ASII, SMRA, TLKM, KLBF, EXCL, AALI, BBNI dan BBCA. (*)
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More
Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More
Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More