Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok sangat dalam di perdagangan sesi I siang, Selasa, 6 Febuari 2018.
Berdasarkan pantauan pasar, posisi IHSG merosot tajam hingga 162.85 poin atau 2,47% ke level 6,426.81.
Hal ini beriringan dengan pasar saham dunia yang rata-rata kompak mengalami pelemahan.
Indeks Nikkei 225 Jepang siang ini berada di level 21,610.24 atau mengalami pelemahan hingga 4,73% atau sebesar 1,071.84. Sementara Straits times Indeks Singapura anjlok hingga 2,93% ke level 3,380.91.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, kekompakan pelemahan saham dunia tersebut lantaran kekhawatiran akan peningkatan secara signifikan tingkat suku bunga The Fed, setelah dirilisnya kenaikan data ketenagakerjaan memberikan imbas negatif dengan terjadinya aksi jual.
Baca juga: 3 Indeks Acuan Bursa Wall Street Menguat Pekan ini
Tidak hanya di bursa saham Asia, pada bursa saham Eropa pun juga ikut terkena imbas pelemahan seiring dengan kekhawatiran yang sama terkait potensi kenaikan tingkat suku bunga The Fed.
“Pada sektor keuangan, merupakan sektor yang tertekan paling dalam. Di sisi lain, pelaku pasar juga menanggapi rilis kinerja para emiten, data-data makroekonomi, hingga kondisi politik di Zona Euro, terutama kembali adanya negosiasi terkait Brexit antara Inggris dan Uni Eropa,” ujarnya.
Sementara di AS sendiri, kata Reza, pelaku pasar banyak melakukan aksi jual pada saham-saham keuangan dan energi sehingga menyeret pelemahan pada sejumlah sektor saham lainnya. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More