Gubernur BI, Perry Warjiyo. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menegaskan, Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang menarik, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terguncang.
Perry meminta para investor tidak khawatir untuk menanamkan modal di dalam negeri. Sebab, ia memastikan bahwa aset keuangan Indonesia masih menarik, khususnya Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
“Jadi pesan kami kepada para investor bahwa kita pastikan aset keuangan di Indonesia khususnya SBN dan SRBI itu tetap akan menarik bagi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Perry dalam konferensi pers RDG, dikutip, Kamis, 20 Maret 2025.
Baca juga: Bergairah Lagi, IHSG Dibuka Menguat 1 Persen Lebih ke Level 6.378
Perry menjelaskan bahwa instrumen SBN dan SRBI tetap menarik karena menawarkan imbal hasil yang kompetitif dibandingkan negara-negara emerging market lainnya.
“Apakah dengan India maupun negara-negara lain investor asing bisa menghitung berapa yield differential ke SBN maupun SRBI yang lebih tinggi dari yield differential dari sejumlah negara, kawasan termasuk India,” ujarnya.
Selain itu, BI juga berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Dengan demikian, imbal hasil investasi, baik sebelum maupun sesudah memperhitungkan faktor stabilitas rupiah, tetap menarik bagi investor.
Kemudian BI terus berupaya memperbanyak instrumen investasi bagi para investor di Indonesia. Perry menyebutkan, selain SBN, ada pula instrumen SRBI, Sukuk Valuta Asing BI (SUVBI), dan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) yang sudah ditransisikan di pasar sekunder.
Baca juga: Keputusan BI Tahan Suku Bunga 6,75 Persen Dinilai Tepat dan Antisipatif
“SRBI itu sudah ditransisikan di pasar sekunder, rata-rata per hari itu sekitar Rp16 triliun ditransisikan dan juga antarbank, primary dealer juga sangat aktif, tidak hanya SRBI, tapi juga kami perluas ke SUVBI maupun instrumen-instrumen lain termasuk yang tadi adalah untuk DHE SDA,” pungkasnya.
BI juga terus bersinergi erat dengan Kementrian Keuangan untuk menjaga kebijakan moneter dan fiskal yang prudent dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan nasional.
“Kami bersama Bu Menteri Keuangan terus akan hand in hand bersinergi sangat erat memastikan kebijakan moneter yang sangat prudent, kebijakan fiskal yang sangat prudent, bersinergi erat keduanya-duanya yang untuk memastikan masalah stabilitas negeri ini dan bersama mendukung, mendorong pertumbuhan ekonomi,” tandasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More