Market Update

IHSG Sesi I Ditutup Ambles 1,43 Persen, Ini Pemicunya

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (20/9) ditutup merosot ke level 7.792,18 atau melemah sebanyak 1,43 persen dari dibuka pada level 7.905,39.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 16,55 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 697 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp7,16 triliun. 

Kemudian, tercatat terdapat 336 saham terkoreksi, sebanyak 200 saham menguat dan sebanyak 251 saham tetap tidak berubah. 

Baca juga: Harga Saham TUGU Kembali Naik ke Posisi Rp1.225

Senior Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengungkapkan terdapat benerapa hal yang memicu penurunan IHSG tersebut, salah satunya efek psikologis menuju akhir pekan yang biasanya terjadi aksi profit taking.

“Di sisi lain misalnya kalau dari sentimen domestik, minim ya sentimen atau katalis positif dari domestik yang bisa menggerakan IHSG khususnya pada hari ini ya karena untuk data makro ekonomi domestik yang dirilis Jumat ini tidak memberikan high market impact,” ucap Nafan kepada Infobanknews di Jakarta, 20 September 2024.

Lalu, dari sentimen global dipengaruhi oleh Bank of Japan (BoJ) yang menerapkan suku bunga yang stagnan. Kemudian terkait dengan dinamika The Fed tentunya dengan kebijakan untuk menurunkan suku bunga acuan secara agresif.

“Maka dari itu kan implikasinya soaring inflation, jadi wajar saja para pelaku pasar memfaktorkan hal tersebut ya nah soaring inflation ini biasanya kan mengurangi risk appetite dari para pelaku pasar dan ini menciptakan fluktuasi pada market jadi seperti itu ini sentimen yang menurut saya memang aplicable di hari Jumat ini ya,” imbuhnya.

Kemudian, mayoritas sektor turut mengalami pelemahan, dengan sektor infrastruktur melemah 3,06 persen, sektor bahan baku turun 1,52 persen, sektor energi menurun 0,82 persen, dan sektor properti melemah 0,62 persen.

Serta, sektor industrial melemah 0,39 persen, sektor keuangan turun 0,34 persen, sektor siklikal melemah 0,33 persen, dan sektor kesehatan turun 0,15 persen. 

Baca juga: Cek Sektor Saham Potensial Cuan Usai BI dan The Fed Pangkas Suku Bunga

Sedangkan, sisanya mengalami penguatan, dengan sektor teknologi naik 1,29 persen, sektor non-siklikal menguat 0,86 persen, dan sektor transportasi naik 0,36 persen. 

Adapun, indeks-indeks bursa Asia bergerak melemah, di mana Straits Times Index Singapore menurun sebesar 0,47 persen, Shanghai Composite Index Shanghai melemah 0,64 persen, dan Indonesia LQ45 Index Jakarta turun 0,13 persen. 

Sementara, Nikkei 225 Index Tokyo meningkat 1,53 persen dan Hang Seng Index Hong Kong meningkat 0,91 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

7 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

10 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago