Market Update

IHSG Semringah! Pagi Ini Dibuka Melonjak 1,49 Persen ke Level 7.185

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melonjak 1,49 persen ke level 7.185,16 dari posisi 7.079,56, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (16/1).

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 481,30 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 28 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp702,25 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 48 saham terkoreksi, sebanyak 233 saham menguat dan 225 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak variatif dalam rentang level 7.000 hingga 7.120. 

Baca juga: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Ini Sederet Sentimennya

“Pada perdagangan kemarin, Rabu (15/1) IHSG ditutup naik 1,77 persen atau plus 122 poin ke level 7.079. IHSG hari ini (16/1) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.000-7.120,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 16 Januari 2025.

Menurutnya, IHSG rebound signifikan akibat pelaku pasar merespons positif pemangkasan suku bunga BI-Rate. Saham di sektor perbankan dan properti menjadi pendorong kenaikan IHSG dengan penguatan masing-masing 3,12 persen dan 2,63 persen

Diketahui Bank Indonesia (BI) pada pertemuan Januari 2025 memangkas suku bunga BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen. Suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50 persenZ

Pemangkasan suku bunga diharapkan dapat meningkatkan kondisi ekonomi domestik termasuk daya beli. Namun di sisi lain, pasca keputusan tersebut rupiah lanjut terdepresiasi. Rupiah Spot menyentuh level Rp16.400 per dolar AS (16/1).

Adapun dari mancanegara, bursa Wall Street menguat signifikan pasca rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Inflasi CPI secara tahunan pada Desember 2024 tercatat sebesar 2,9 persen atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 2,7 persen.

Baca juga: Suku Bunga BI Dipangkas, Saham Big Banks Kompak Ngegas

Meskipun inflasi mengalami kenaikan, data tersebut sesuai dengan ekspektasi konsensus. Inflasi inti yang tidak termasuk makanan dan energi secara tahunan (yoy) turun pada Desember 2024 sebesar 3,2 persen setelah pada November 2024 tercatat sebesar 3,3 persen.

Sementara, pelaku pasar selanjutnya menantikan FOMC The Fed pada 28-29 Januari mendatang. Di sisi lain, Inggris melaporkan penurunan inflasi tahunan pada Desember 2024 sebesar 2,5 persen setelah pada bulan sebelumnya di level 2,6 persen. Meskipun inflasi turun, namun masih di atas target Bank Sentral Inggris (BOE) sebesar 2 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

8 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

11 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

14 hours ago