Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (iHSG) pada perdagangan hari ini rentan untuk mengalami pembalikan arah melemah, lantaran sentimen positif belum cukup kuat untuk menopang penguatan di transaksi sebelumnya.
“Meski terjadi penguatan, namun kenaikan IHSG masih harus kembali diuji. Seiring rentannya terjadi pembalikan arah melemah, jika tidak didukung oleh sentimen yang ada,” kata analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyaambada dalam riset hariannya di Jakarta, Jumat, 2 Juni 2017.
Reza berharap, sentimen dari kondisi makroekonomi global maupun dalam negeri bisa memberikan katalis positif untuk menjaga potensi kenaikan IHSG.
“Tetap waspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi kenaikan arah menguat tersebut,” paparnya.
Seperti diketahui, IHSG ditutup menguat 0,79 persen ke level 5.738. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua IHSG berada di level 5.711 dan 5.684, sedangkan resisten pertama dan kedua di level 5.751 dan 5.765.
Reza menyebutkan, potensi penguatan sendiri tetap ada seiring aksi beli yang berpeluang muncul di masa perdagangan berlangsung.
Namun melihat laju IHSG yang masih rentan mengalami pembalikan arah melemah di tengah tren kenaikan jangka pendek mesti disikapi para pelaku pasar dengan mencermati beberapa saham diantaranya AISA, BBCA, MAIN, PWON, EXCL dan PGAS. (*)
Poin Penting IHSG ditutup naik 1,25 persen ke level 8.644 pada perdagangan 29 Desember 2025.… Read More
Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi 6 persen hanya bisa dicapai jika kredit perbankan naik… Read More
Poin Penting INDEF menilai pertumbuhan ekonomi pascapandemi belum diikuti perbaikan upah riil. Meski pengangguran turun,… Read More
Poin Penting INDEF mendorong investasi, ekspor, dan belanja pemerintah sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi. Target… Read More
Poin Penting IHSG sesi I menguat 0,87 persen ke level 8.612,47 dengan nilai transaksi mencapai… Read More
Poin Penting Rupiah dibuka melemah 0,16 persen ke level Rp16.772 per dolar AS pada awal… Read More