Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.01 WIB (6/8) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibuka rebound ke level 7.135,12 atau naik 1,07 persen dari level 7.059,91.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 659,69 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 32 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp604,50 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 120 saham terkoreksi, sebanyak 202 saham menguat dan sebanyak 189 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: Usai Rilis Kinerja, Begini Pergerakan Saham BBCA dan BBRI
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi rebound dalam rentang level 6.950 hingga 7.100.
“Pada perdagangan Senin (5/8), IHSG ditutup turun 3,40 persen atau minus 248,47 poin di level 7.059. IHSG hari ini diprediksi rebound dalam range 6.950-7.100,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 6 Agustus 2024.
Sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah IHSG yang terkoreksi dalam mengikuti pergerakan bursa global, seperti Wall Street dan Bursa Asia, seperti indeks Nikkei 225 dan Kospi.
Aksi jual terhadap saham Big Caps tercermin dari seluruh saham indeks LQ45 ditutup melemah dengan total penurunan indeks 3,12 persen.
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi (PDB) Indonesia secara tahunan pada kuartal II-2024 tumbuh 5,05 persem atau lebih lambat dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 5,11 persen.
Baca juga: IHSG Anjlok Lebih dari 3 Persen, Airlangga Minta Investor Tak Perlu Khawatir
Namun, secara kuartalan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 masih solid dengan tumbuh 3,79 persen. Menurut pengeluaran, konsumsi rumah tangga dengan porsi tertinggi sebesar 54,53 persen terhadap PDB mengalami pertumbuhan 4,93 persen year on year (yoy).
Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street melanjutkan penurunan yang tercermin dari ketiga indeks utamanya mengalami koreksi.
Lemahnya data ekonomi terlihat dari rilis data tenaga kerja di akhir pekan memberi kekhawatiran akan potensi resesi sehingga membuat pelaku pasar melakukan aksi jual secara masif pada aset berisiko. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More