Ilustrasi: Pegerakan harga saham IHSG. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (23/8) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibuka meningkat ke level 7.516,23 atau naik 0,37 persen dari level 7.488,67.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 191,68 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 14 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp366,33 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 57 saham terkoreksi, sebanyak 177 saham menguat dan sebanyak 222 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak variatif dalam rentang level 7.460 hingga 7.555.
Baca juga: IHSG Berpeluang Melemah, Simak Rekomendasi Saham Berikut
“Pada perdagangan Kamis (22/8), IHSG ditutup turun 0,87 persen atau minus 65,91 poin di level 7.488. IHSG hari ini (23/8) diprediksi bergerak melemah dalam range 7.430-7.520,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 23 Agustus 2024.
Menurutnya, IHSG terkoreksi akibat aksi profit taking seiring meningkatnya tensi politik nasional menjelang Pilkada 2024 yang disertai aksi unjuk rasa untuk menolak Revisi Undang Undang (RUU) Pilkada.
Kekhawatiran tersebut berdampak pada nilai tukar rupiah yang melemah, dengan Rupiah Spot menyentuh Rp15.700 per dolar AS, setelah pada minggu yang sama berada di level Rp15.400 per dolar AS (23/8).
Meskipun volatilitas kondisi politik berpotensi terhadap aksi profit taking, namun investor asing masih catatkan beli bersih di pasar ekuitas sebesar Rp1,26 triliun. Di sisi lain, penyaluran kredit nasional pada Juli 2024 tumbuh 12,4 persen yoy.
Baca juga: Sempat Molor, BEI Pastikan Single Stock Futures Meluncur di September 2024
Sementara, pembiayaan syariah dan UMKM tumbuh masing-masing 11,75 persen yoy dan 5,16 persen yoy dan Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit secara keseluruhan di 2024 mencapai 10-12 persen.
Adapun dari mancanegara, indeks utama Wall Street kompak mengalami koreksi, pelemahan tersebut sejalan dengan kembali naiknya imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun ke level 3,85 persen (22/8).
Namun, pelaku pasar menantikan pidato Jerome Powell pada pertemuan Jackson Hole Symposium di akhir pekan yang berpotensi memberikan sinyal pemangkasan suku bunga. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat lalu (14/3) kembali ditutup merosot… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 10-14 Maret 2025 mengalami penurunan sebesar… Read More
Jakarta - Menyambut masa angkutan Lebaran 2025, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyiapkan layanan… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) resmi meresmikan instrumen pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan data perdagangan saham pada pekan ini, dari… Read More
Jakarta – Bank DKI hadirkan acara spesial Ramadan bertajuk Jakarta Berkah di Anjungan Sarinah Jakarta.… Read More