Market Update

IHSG Rebound, Dibuka Menguat 0,35 Persen ke Level 6.750

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (20/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibuka naik ke level 6.750,19 atau menguat 0,35 persen dari level 6.727,19. 

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 1,32 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 15 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp248,83 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 113 saham terkoreksi, sebanyak 131 saham menguat dan sebanyak 187 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: Fundamental Kokoh, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham TUGU

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan mengalami rebound dalam rentang level 6.700 hingga 6.780. 

“Pada perdagangan Rabu (19/6), IHSG ditutup turun 0,12 persen atau minus 7,91 poin di level 6.726. IHSG hari ini diprediksi bergerak rebound dalam range 6.700-6.780,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 20 Juni 2024.

Adapun sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah Indonesia mencatatkan surplus neraca dagang sebesar USD2,93 miliar di Mei 2024 atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat surplus USD2,72 miliar.

Lalu, ekspor pada Mei 2024 tumbuh 13,82 persen mom menjadi USD22,33 miliar, sedangkan impor naik 14,82 persen mom ke level USD19,4 miliar. Sehingga, neraca dagang nasional surplus dalam 49 bulan beruntun, dengan posisi neraca dagang yang solid akan menambah Cadangan Devisa (Cadev) sebagai stabilitas eksternal.

Baca juga: Lakukan Buyback, Begini Prospek Saham GOTO Menurut Analis

Sementara itu dari mancanegara, angka inflasi tahunan Inggris pada Mei 2024 turun menjadi 2 persen, level tersebut merupakan yang terendah sejak Juli 2021, sekaligus kembali pada target Bank Sentral Inggris (BoE).

Di mana pada April 2024, angka inflasi berada di level 2,3 persen. Berdasarkan hal itu, inflasi tahunan Inggris telah turun signifikan dari posisi puncak pada Oktober 2022 sebesar 11,2 persen.

Adapun dari Asia, penjualan ritel (retail sales) China pada Mei 2024 secara tahunan tumbuh 3,7 persen atau naik dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,3 persen. Pemulihan berkelanjutan pada sektor konsumsi senada dengan kebijakan ekspansif Bank Sentral China (PBOC). (*)

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

40 mins ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

45 mins ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

3 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

3 hours ago

Harga Emas Antam Stagnan, Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More

3 hours ago

Transaksi QRIS Kena PPN 12 Persen, Begini Penjelasan DJP

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) buka suara terkait dengan transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)… Read More

3 hours ago