Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (9/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7.302,84 atau menguat 0,26 persen dari level 7.283,57 pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 273 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 22 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp215 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 96 saham terkoreksi, sebanyak 158 saham menguat dan sebanyak 247 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diprediksi Cenderung Menguat, Berikut Katalis Pendorongnya
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini berpotensi mencoba rebound seiring dengan kenaikan Dow dan S&P 500.
“Dengam level support IHSG berada di 7.250-7.280 dan level resistance IHSG berada di 7.330-7.380,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 9 Januari 2024.
Sebelumnya, Indeks Wall Street melesat pada perdagangan Senin (8/1), di mana penguatan tersebut ditopang oleh kebangkitan saham-saham teknologi, terlihat dari Nasdaq melonjak 2,2 persen, sedangkan S&P 500 menguat 1,41 persen, sementara Dow Jones naik 0,58 persen.
Selain itu, perekonomian Amerika Serikat (AS) mencatatkan lebih banyak pekerjaan dibandingkan perkiraan pada Desember dengan jumlah upah nonpertanian (nonfarm payrolls) meningkat 216 ribu. Lalu, tingkat pengangguran tetap stabil 3,7 persen yang merupakan tanda lain dari berlanjutnya penguatan sektor tenaga kerja.
Baca juga: Awas! OJK Diam-Diam Nyamar jadi Intel di Warung Kopi, Gali Informasi Pasar Modal
Sementera itu, saham Asia ditutup stabil karena fokus beralih ke laporan inflasi pekan ini dari AS, Jepang dan China, setelah data pekerjaan dan aktivitas yang beragam pada akhir pekan lalu, terlihat dari indeks Hang Seng tergelincir 1,88 persen, indeks Shanghai melemah 1,42 persen, indeks Kospi turun 0,40 persen, sementara pasar Jepang tutup karena hari libur.
Adapun, IHSG juga melemah tatkala posisi Cadangan Devisa RI pada Desember lalu mencatatkan lonjakan ke rekor tertinggi sejak 2021, melompat USD8,29 miliar selama Desember dan berada di posisi CADEV menjadi USD146,4 miliar, tertinggi sejak September 2021 lalu sebesar USD146,87 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More