Selain itu, euforia juga masih berlanjut, di mana para pelaku pasar juga mengeskpektasikan perekonomian AS dan level inflasinya yang lebih membaik, seiring dengan adanya rencana kebijakan presiden terpilih AS, Donald Trump untuk menggenjot infrastruktur dan mengurangi pajak, sehingga peluang kenaikan suku bunga The Fed terbuka cukup lebar.
Hari ini sendiri diprediksi IHSG berpotensi menguat, akan tetapi bersifat terbatas, menyusul meningkatnya volatilitas Rupiah dan pasar saham, seiring meningginya ketidakpastian dalam negeri menyusul rencana demonstrasi kembali pada tanggal 25 November mendatang. (Baca juga: Dana Repatriasi Diperkirakan Masuk Pasar Modal di Q4)
Rupiah juga masih berpotensi terdepresiasi seiring penguatan indeks Dolar AS, sehingga menjadi sentimen negatif bagi pasar saham. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Indonesia, bersama negara-negara ASEAN, memilih untuk… Read More
Jakarta - Pengusaha Murdaya Poo dikabarkan meninggal dunia di Singapura, Senin, 7 April 2025 pukul… Read More
Jakarta – Pemerintah mengambil langkah negosiasi dalam merespons kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump… Read More
Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi pemeliharaan sistem yang dilakukan Bank DKI sebagai bagian… Read More
Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Hendry Munief mengungkapkan, kebijakan ekonomi resiprokal dari pemerintah… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk melakukan intervensi di pasar offshore (Non Deliverable Forward/NDF) guna menstabilkan nilai… Read More