Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun tipis 6,42 poin 0,12% ke level 5.287,19. Sementara indeks LQ45 bergerak turun 1,62 poin 0,18% ke 888,14.
Kendati dibuka turun Indeks hari ini berpeluang naik seiring penguatan bursa global.
Mengutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, Bursa AS ditutup menguat semalam, didukung oleh data ekonomi yang positif, termasuk pasar tenaga kerja yang kuat dan kinerja emiten indeks S&P 500 yang pada kuartal ketiga tercatat meningkat.
Investor saat ini didorong oleh ekspektasi bahwa presiden terpilih, Donald Trump dan kongres yang dikendalikan partai Republik Dan akan memberlakukan kebijakan pro-pertumbuhan.
Selain itu mayoritas bursa Eropa juga ditutup menguat didiorong oleh kenaikan saham UniCredit, (bank terbesar Italia) mendorong penguatan indeks dengan lonjakan 16% setelah menyatakan rencana penambahan modal perusahaan yang juga mencakup penjualan kredit macet dan pemotongan biaya.
Sedangkan dari sisi komoditas, harga minyak melemah setelah American Petroleum Institute memperkirakan persediaan minyak mentah AS meningkat.
Saat ini fokus investor terletak terhadap kebijakan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia. Rupiah menguat tipis di perdagangan Selasa walaupun mayoritas kurs di Asia melemah. Tetapi masih terasa sentimen negatif dari pasar global melihat pelemahan tajam SUN dan IHSG. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More