Market Update

IHSG Pekan Ini Diproyeksikan Menguat Terbatas

Jakarta – Ajaib Sekuritas melihat Untuk pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali mengalami penguatan terbatas. Hal tersebut didorong oleh beberapa data ekonomi domestik yang telah rilis menggambarkan bahwa fundamental ekonomi nasional masih tumbuh solid.

Sedangkan, secara teknikal, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, melihat bahwa pergerakan IHSG secara jangka pendek breakdown support pada level 6.800. Indikator stochastic terpantau turun, merupakan sinyal bearish continuation.

“Namun masih tertahan di atas support 6.730. IHSG untuk pekan depan diproyeksikan bergerak menguat terbatas di level resistance terdekat, yakni pada level psikologis 6.800 untuk kemudian resistance selanjutnya pada level 6.827,” ucap Chisty dalam risetnya dikutip, 8 Mei 2023.

Sebelumnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2 hingga 5 Mei 2023 kemarin cukup tertekan, dimana IHSG mengalami koreksi 1,85% dalam satu pekan terakhir, dengan penutupan perdagangan pada Jumat lalu (5/5) IHSG tercatat koreksi 0,82% dan di tutup di level 6.787.

Tekanan yang terjadi pada IHSG diantaranya adalah berasal dari katalis global diantaranya adalah hasil FOMC The Fed yang memutuskan untuk kembali menaikan suku bunga sebesar 25 bps di level 5-5,25%. Hal tersebut dilakukan The Fed sebagai upaya untuk meredamkan tingkat inflasi yang masih jauh di atas target The Fed yakni 2%.

Lebih lanjut Chisty menjelaskan bahwa, keputusan The Fed untuk menaikan suku bunga acuan pada FOMC kemarin telah diantisipasi oleh pelaku pasar sebelumnya. Namun hal tersebut mendorong kekhawatiran global akan berlanjutnya krisis likuiditas yang terjadi di sektor perbankan Amerika Serikat. Pasalnya, beberapa perbankan Amerika Serikat mengklaim memiliki rencana untuk melakukan penjualan kepemilikan asetnya.

Selain itu, kekhawatiran di Amerika Serikat juga perihal adanya potensi kegagalan membayar utang yang tercatat sudah melambung hingga USD3,46 triliun pada Juni 2023. Kegagalan tersebut terjadi karena penerimaan pajak sejauh ini lebih rendah dibandingkan proyeksinya.

Kekhawatiran lainnya pada pasar global juga berasal dari rilisnya GDP (Gross Domestic Product) Amerika Serikat pada kuartal-I 2023 yang berada pada level 1,1% qoq, lebih rendah dari pencapaian kuartal sebelumnya yang tercatat di level 2,6% qoq.

Katalis negatif lainnya yang menekan pergerakan IHSG berasal dari terkoreksinya beberapa harga komoditas, diantaranya adalah batu bara, nikel, dan CPO. Harga komoditas-komoditas tersebut terkoreksi dampak dari penurunan permintaan global akibat kekhawatiran mengenai potensi perlambatan ekonomi global.

Adapun, katalis negatif tersebut Chisty proyeksikan merupakan sentimen sesaat dan bukan merupakan suatu konfirmasi fenomena “Sell in May and Go Away” benar akan terjadi. Pasalnya, sentimen dari data ekonomi dalam negeri sejauh ini masih sangat positif. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

APBN Hanya Sanggup Danai 12,3 Persen Kebutuhan Iklim, Pemerintah Akui Fiskal Terbatas

Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More

3 hours ago

53 Persen Perusahaan di Indonesia Belum Pakai AI, Helios dan AWS Ungkap Alasannya

Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More

4 hours ago

Laba BTPN Syariah Tumbuh 18 Persen jadi Rp311 Miliar di Kuartal I 2025

Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More

4 hours ago

Kuartal I 2025, Laba BFI Finance Tumbuh 12,2 Persen Jadi Rp405,5 Miliar

Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More

4 hours ago

Antisipasi Tarif Trump, RI Incar Peluang Dagang Baru Lewat BRICS dan CPTPP

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi Indonesia untuk membuka pasar baru dalam perdagangan internasional,… Read More

4 hours ago

Sri Mulyani Siap Rombak Aturan Demi Lancarkan Negosiasi Dagang dengan AS

Jakarta - Pemerintah akan melakukan perubahan kebijakan atau deregulasi sebagai langkah negosiasi perdagangan yang dinilai… Read More

5 hours ago