Papan layar pergerakan pasar saham IHSG. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan lalu, tepatnya 12-16 Juni 2023, secara kumulatif menguat 0,06% atau ditutup pada level 6.698, di mana katalis positif datang dari kebijakan The Fed menahan suku bunga pada level 5,00-5,25%.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa IHSG pada pekan ini masih terlihat wait and see, sehingga pada 19-23 Juni 2023, IHSG diproyeksikan bergerak sideways dalam rentang 6.660 hingga 6.700.
“Pekan depan katalis yang berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG adalah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diprokesikan akan tetap menahan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%,” ucap Ratih dalam risetnya dikutip, 19 Juni 2023.
Dirinya melihat, bahwa suku bunga pada level 5,75% tersebut telah berjalan sejak Januari 2023, pertimbangan BI dalam hal menahan suku bunga adalah karena Bank Sentral di beberapa negara, khususnya The Fed masih belum benar-benar memberikan sinyal dovish.
“Meskipun jika melihat tren inflasi tahunan secara domestik telah turun ke level 4% yoy pada Mei 2023, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 4,33% yoy, sekaligus berada dalam target BI sebesar 2-4%,” imbuhnya.
Selain sentimen suku bunga BI, katalis yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar ekuitas di minggu ini adalah testimoni Chairman The Fed, Jerome Powell di hadapan kongres untuk memberikan arah kebijakan moneter serta prospek ekonomi Amerika Serikat ke depan.
Kemudian di sisi lain, sektor yang masih menarik dicermati adalah sektor consumer primer dan non primer di tengah landainya harga komoditas dan inflasi yang terjaga.
Adapun, sektor basic materials juga menarik dalam jangka pendek, hal ini dikarenakan Bank Sentral China (PBoC) memangkas suku bunga acuan seven-day reverse repurchase rate sebesar 10 bps ke level 1,9%.
Pemangkasan suku bunga tersebut diharapkan dapat menjadi asa untuk membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi China, sehingga berpotensi meningkatkan ekspor non migas nasional. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More