Market Update

IHSG Pagi Ini Dibuka Terkoreksi 0,12 Persen

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 09.00 WIB (7/9) indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi pada zona merah ke level 6987,85 atau melemah 0,12 persen dari level 6996,09 pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 319 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 26 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp304 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 99 saham terkoreksi, sebanyak 154 saham menguat dan sebanyak 259 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Diprediksi Bergerak di Level 6.985-7.035, Cek Rekomendasi Sahamnya

Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG secara teknikal kembali akan mencoba untuk break di atas level 7.000, jika gagal IHSG akan berpotensi untuk koreksi minor terlebih dahulu ke posisi 6.950 hingga 6.980.

“Kemarin (6/9) indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,57 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun sebesar 0,70 persen, sementara indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam sebesar 1,06 persen,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 7 September 2023.

Pelemahan indeks tersebut, dipicu oleh kekhawatiran investor yang meningkat akibat Federal Reserve mungkin belum akan selesai dalam menaikkan suku bunganya.

“Yield Treasury 2 tahun naik sekitar 6 bps. Nvidia dan Apple masing-masing turun lebih dari 3 persen. ISM Service Prices untuk Agustus 2023 mencapai 58,9, naik dibandingkan bulan sebelumnya dan hari ini AS akan menyampaikan initial jobless claims untuk periode yang berakhir tanggal 2 September 2023,” imbuhnya.

Baca juga: Kinerja Emiten dari 3 Sektor Ini Paling Moncer di Semester I 2023

Sedangkan, bursa di kawasan regional Asia Pasifik bergerak variatif dengan sebagian besar melemah, mengikuti pergerakan bursa AS pada malam sebelumnya.

Adapun, bursa yang mencatat penurunan cukup signifikan adalah bursa Australia dan Kospi, di sisi lain Australia melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,1 persen yoy pada kuartal II-2023, di atas ekspektasi dan hari ini Indonesia akan menyampaikan cadangan devisa per Agustus 2023, serta China akan melaporkan neraca perdagangan Agustus 2023. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

7 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

7 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

9 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

9 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

10 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

11 hours ago