Market Update

IHSG Pagi Ini Dibuka Merah usai Reshuffle Menteri

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah ke level 7.751,32 atau turun 0,20 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (9/9).

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan pasar saham hari ini, sebanyak 633,49 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 63 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp873,97 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 180 saham terkoreksi, sebanyak 149 saham menguat dan sebanyak 279 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Terkoreksi Imbas Reshuffle Kabinet, Cek Rekomendasi Saham Berikut

Manajemen Phintraco Sekuritas, sebelumnya telah memprediksi bahwa IHSG secara teknikal pada hari ini diperkirakan bakal mengalami pergerakan yang fluktuatif di rentang level 7.800-7.970.

“Dalam jangka pendek diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi dan menguji level support di 7.630-7.650,” ucap Manajemen Phintraco dalam risetnya di Jakarta, 9 September 2025.

Ia mencermati, IHSG ditutup melemah di level 7.766,85 atau turun 1,28 persen pada perdagangan Senin (8/9). Reaksi pasar ini akibat kekhawatiran akan terjadinya ketidakpastian dan perubahan kebijakan ekonomi.

“Investor diperkirakan akan mencermati kebijakan apa yang akan ditempuh oleh pejabat baru, apakah sesuai dengan harapan pasar dan berdampak positif terhadap ekonomi,” imbuhnya.

Sementara itu, cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2025 turun menjadi USD150,7 miliar dari USD152 miliar di Juli 2025.

Meskipun turun pada level terendah dalam sembilan bulan terakhir, namun masih pada level yang solid karena masih mampu membiayai 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang.

Baca juga: Intip Pergerakan Indeks Saham INFOBANK15 dalam Sepekan

Penurunan cadangan devisa ini disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri dan upaya stabilisasi rupiah oleh Bank Indonesia (BI) di tengah fluktuasi pasar uang global. 

Adapun, penjualan sepeda motor tumbuh 0,7 persen yoy pada Agustus 2025, membaik dari Juli 2025 yang turun 2 persen yoy.

Kenaikan secara secara tahunan tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam empat bulan terakhir, seiring dengan turunnya BI Rate. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

38 mins ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

1 hour ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

20 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

21 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

21 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

22 hours ago