Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa bersama Jajaran Kementerian Keuangan
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 8 September 2025, ditutup merosot ke level 7.766,84 atau turun 1,28 persen dari posisi sebelumnya di 7.867,34 usai Presiden Prabowo Subianto melantik empat menteri dan wakil menteri. Salah satu menteri yang dilantik adalah Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Menanggapi hal tersebut, Purbaya menyatakan bahwa dirinya bukanlah orang baru di pasar. Dia menyebut sudah sejak tahun 2000 berada di market.
“Mungkin pasar nggak tau, saya orang pasar. Saya di pasar sejak tahun 2000, 15 tahun lebih,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan usai dilantik, Senin, 8 September 2025.
Baca juga: IHSG Ditutup Merosot 1,28 Persen usai Prabowo Umumkan Reshuffle Kabinet
Purbaya menyebut, tim di Kementerian Keuangan berisi orang-orang yang sudah berpengalaman.
“Pak Anggito lama di pasar, Pak Thomas sudah lama juga di sini. Beliau teman saya sejak tahun 2000, kami dulu mengajar bareng di UI. Pak Heru juga teman lama, ahli di Bea Cukai,” ungkapnya.
Purbaya menilai bahwa kombinasi orng-orang yang sudah pengalaman tersebut memberi keyakinan bahwa Kementeian Keuangan yang dipimipinnya memiliki instrumen yang cukup untuk memperbaiki sistem keuangan.
“Jadi kalau kita mau membenahi, memperbaiki, mengoptimalkan, rasanya kita punya instrumen yang cukup untuk memperbaiki bersama-sama,” tandasnya.
Pelemahan IHSG sejalan dengan adanya reshuffle sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Salah satunya adalah penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 451 saham terkoreksi, 232 saham menguat, dan 121 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: Purbaya Dilantik Jadi Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani, Ini Profil Lengkapnya
Sebanyak 36,68 miliar saham diperdagangkan dengan 2,23 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi tembus Rp20,20 triliun.
Lalu, seluruh indeks utama dalam negeri juga turut melemah. IDX30 turun 2,01 persen ke 406,40, LQ45 merosot 2,03 persen ke 783,59, Sri-Kehati melemah 2,00 persen ke 363,83, dan JII turun 0,81 persen ke 521,76.
Kemudian, mayoritas sektor turut terkoreksi, dipimpin sektor siklikal yang melemah 2,48 persen, sektor keuangan turun 2,29 persen, sektor infrastruktur terkoreksi 2,07 persen, dan sektor teknologi melemah 1,98 persen. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More