Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di pekan terakhir Mei 2023 masih terus menunjukkan pelemahan. Hal ini terlihat dari koreksi IHSG pada perdagangan kemarin (30/5) yang mencapai 0,67% ke posisi 6.636,42.
Melihat kejadian tersebut, Direktur Utama BNI Sekuritas, Agung Prabowo, menyatakan bahwa, sentimen yang memicu adanya koreksi pada IHSG tersebut datang dari investor global yang mengalami ketidakpastian ekonomi global.
“Koreksinya cukup dalam dan kita tahu juga problem dari faktor-faktor yang menyebabkan koreksi itu kan datangnya dari investor global,” ucap Agung usai konferensi pers di Jakarta, 31 Mei 2023.
Baca juga: Bidik 4.000 Nasabah, BNI Sekuritas Gelar BIONS Cuanpionship 2
Menurutnya, jika ketidakpastian global yang terjadi di Amerika Serikat (AS) nantinya akan mereda, dapat memicu pasar akan berbalik ke arah positif dengan cepat yang didukung oleh kondisi domestik yang cukup kuat.
“Kalau di dalam sih kita semua faktor itu makro sangat kuat sekali kita bisa melalui pandemi dengan baik, fiskal kita juga sehat, monetary policy kita juga sudah diuji dan juga bagus dan juga government policy yang sudah fokus industri itu sangat sangat mendukung sekali,” imbuhnya.
Agung menambahkan bahwa tindakan yang tidak tegas yang dilakukan oleh pemerintah AS dalam menghadapi krisis saat ini menjadi pengaruh bagi kondisi ekonomi global dan juga pasar Indonesia.
“Dalam menangani krisis di US tidak seperti kita, tidak sedisiplin kita atau juga mereka juga menangani monetary policy mereka itu waktu itu mereka harusnya menaikkan suku bunga cepet tapi jadi lambat itu yang gitu gitu pengaruh juga ke global dan market kita,” ujar Agung. (*)
Editor: Galih Pratama