Ilustrasi: Pergerakan harga saham. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (12/9) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 7.580 dan level resistance 7.780.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.580-7.780,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 12 September 2024.
Manajemen Pilarmas menyampaikan data inflasi Amerika Serikat (AS) telah rilis, di mana CPI month to month (mtm) tidak berubah berada di 0,2 persen, namun secara year on year (yoy) mengalami penurunan cukup dalam dari 2,9 persen menjadi 2,5 persen.
Meski begitu, inflasi inti tidak mengalami perubahan di 0,2 persen mtm, begitupun dengan yoy yang tidak berubah di 3,2 persen. Hal ini dikarenakan harga perumahan dan perjalanan masih cukup tinggi saat ini, seperti tiket pesawat, pakaian, dan kegiatan pra sekolah menjadi perhatian. Begitupun dengan asuransi mobil dan biaya penginapan yang terus mengalami kenaikkan.
Baca juga: Golden Westindo Artajaya Siap Melantai di Bursa, Incar Dana Rp82,28 Miliar
Dengan Inflasi inti yang tidak mengalami penurunan ini menunjukkan bahwa daya beli dan konsumsi masih cukup kuat, sehingga rasanya menilik situasi dan kondisi yang ada, berat bagi The Fed untuk menurunkan tingkat suku bunga sebanyak 50 bps pada pertemuan bulan September mendatang.
“Seperti yang kami proyeksikan, menilik data inflasi, 25 bps masih merupakan kans terbesar bagi The Fed untuk menurunkan tingkat suku bunganya,” imbuhnya.
Adapun dari domestik, pada tahun 2025, anggaran untuk kementerian dan lembaga di Indonesia akan meningkat menjadi Rp1.160,08 triliun. Menurut Kementerian Keuangan, ada 10 kementerian dan lembaga yang mendapatkan anggaran terbesar, termasuk Lembaga yang akan dibentuk para pemerintahan baru yaitu Badan Gizi Nasional yang memiliki anggaran sebesar Rp71 triliun.
Selain itu, Kementerian Pertahanan menerima alokasi terbesar sebesar Rp166,26 triliun, diikuti oleh Polri dengan Rp126 triliun, dan Kementerian PUPR dengan Rp116,22 triliun. Peningkatan anggaran ini dimaksudkan untuk mendukung berbagai program pembangunan seperti pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
Baca juga: Tren IPO di Dunia Turun, Bos BEI Ungkap Biang Keroknya
Besaran anggaran ini menjadi katalis positif bagi sektor-sektor seperti konstruksi, kesehatan, konsumer, dan transportasi di mana lembaga pendukungnya, yaitu Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Badan Gizi, dan Kementerian Perhubungan masuk ke dalam 10 kementerian dengan anggaran terbesar.
“Oleh sebab itu, program kerja ini akan menjadi point yang sangat penting untuk pemilihan sektor berikutnya di tahun 2025 mendatang, dan menetapkan saham saham pilihan,” ujar Pilarmas. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More