Market Update

IHSG Masih Berpotensi Bergerak Melemah Hari Ini

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin (28/2) mengalami koreksi ke zona merah sebesar 0,17% ke level 6.843 dari dibuka di level 6.854 setelah sebelumnya bergerak dominan di zona hijau.

Surya Fajar (SF) Sekuritas melihat bahwa pergerakan IHSG secara teknikal hari ini (1/3) akan berpotensi bergerak melemah menguji level support 6.830 terdekat dan level resistance 6.920. Hal ini karena, IHSG kemarin membentuk Hanging Man pullback pada level 6.870 yang merupakan resistance konsolidasi dan berpeluang memberikan sinyal pelemahan.

“Sentimen pasar hari ini diperkirakan variatif. Pasar akan bersiap menyambut rilis data inflasi Februari. Berdasarkan konsensus, inflasi diperkirakan sebesar 0,11% mom, lebih rendah dari 0,34% mom pada bulan Januari, perlambatan inflasi berpotensi memberikan katalis positif bagi pasar saham,” tulis tim riset SF Sekuritas dalam riset harian di Jakarta, 1 Maret 2023.

Kemudian, di sisi lain pasar tertekan oleh keputusan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang telah menaikkan suku bunga penjaminan simpanan sebesar 25 bps menjadi 4.25%, dan pasar juga tertekan oleh keputusan pemerintah yang menaikkan harga Pertamax untuk wilayah Jabodetabek.

Dari sisi global, Bursa Amerika bergerak turun pada perdagangan tadi malam. Pasar masih ditekan oleh kekhawatiran akan potensi kenaikan suku bunga acuan the Fed. Apalagi tren kenaikan yield government bond juga masih terus berlangsung. 

Bursa Eropa ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Pasar mencerna beberapa data baru, kebijakan suku bunga serta beberapa berita korporasi. Sementara itu, bursa Asia bergerak variatif pada perdagangan kemarin. Pasar mencerna pelemahan di data factory output Jepang. 

Adapun, IHSG berakhir melemah pada perdagangan kemarin yang didukung pelemahan big cap Banks, TLKM dan UNVR menjadi faktor pemberat pergerakan IHSG kemarin, dengan BBRI melemah 2,9%, BBNI melemah 2,0%, BMRI melemah 1,5%, BBCA melemah 0,3%, TLKM melemah 2,0% dan UNVR melemah 2,8%. 

Sementara penguatan grup Astra ASII dan UNTR menopang pelemahan dengan berakhir atraktif menguat 5,2% dan 10,8%. Pasar merespon positif perolehan laba bersih UNTR FY2022 sebesar Rp21 triliun yang naik tajam 104.3% yoy dari laba 

bersih 2021 yang hanya sebesar Rp10.3 triliun. Selain itu, batu bara juga berakhir atraktif dengan ADRO menguat 2,4%, ITMG menguat 3,1%, PTBA menguat 2,7% dan INDY menguat 1,8%. (*) 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

15 mins ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago