Moneter dan Fiskal

IHSG Longsor! Ekonom Nilai Imbas Kinerja APBN Jeblok

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa, 18 Maret 2025, ditutup anjlok ke level 6.076,08 setelah dibuka di level 6.458,66 atau melemah sebanyak 6,12 persen.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat mengambil tindakan tegas dengan melakukan pembekuan sementara perdagangan atau trading halt sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Fenomena terparah ini terulang lagi setelah krisis 2020 lalu akibat Pandemi Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mengatakan anjloknya IHSG tersebut disebabkan oleh realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Februari 2025 yang memburuk. Padahal, outlook fiskal di tahun 2025 cukup berat.

Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Ambles 6,12 Persen, Saham-saham Ini jadi Pemberat

“Selain itu, akibat kebijakan pemerintah yang tidak realistis dan tanpa teknokrasi yang jelas juga menjadi penyebab IHSG memburuk,” kata Wija dalam keterangannya, Selasa 18 Maret 2025.

Wija menambahkan, isu mega korupsi yang mencuat juga telah merusak kepercayaan investor terhadap pasar dan keberlangsungan ekonomi Indonesia.

“Ini merupakan persoalan lama yang kembali mencuat, sehingga membuat investor akan berhati-hati,” ujarnya.  

Sementara itu, isu baru yang juga membuat investor takut terhadap pasar Indonesia, yakni dengan adanya revisi Undang-Undang (UU) TNI yang dinilai dibahas secara diam-diam hingga perubahan pasal-pasal yang dianggap melegitimasi kembali dwifungsi militer juga menjadi pemicu anjlokya pasar saham RI.

Baca juga: Pasar Saham RI Gelap: Longsor Besar dan Dibekukan Sementara

“Apa yang terjadi terkait Dwifungsi ABRI yang dikhawatirkan menimbulkan protes besar,” ungkapnya.

Kemudian, ditambah dengan kekhawatiran terhadap credit rating Indonesia yang akan turun. Dimana Fitch dan Moodys akan mengumumkan credit rating-nya di Maret-April, dan S&P Global Ratings akan dirilis pada Juni-Juli 2025 mendatang. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

13 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

13 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

15 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

16 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

16 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

17 hours ago