Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Foto: Erman Subekti)
Poin Penting
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka naik pada level 8.285,16 dari posisi 8.275,08 atau menguat 0,12 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (4/11).
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan saham hari ini, sebanyak 363,09 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 44 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp455,27 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 90 saham terkoreksi, 255 saham menguat, dan 269 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: BEI Bakal Surati MSCI, Minta Penjelasan Penyesuaian Perhitungan Free Float Saham
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak variatif pada rentang 8.100-8.300.
“Pada perdagangan kemarin, Senin, (3/11) IHSG ditutup menguat 1,36 persen atau naik 111,2 poin ke level 8.275. IHSG hari ini (4/11) diprediksi bervariasi dalam range 8.100-8.300,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 4 November 2025.
Ia melihat pergerakan IHSG hari ini bakal dipengaruhi oleh sentimen dari dalam negeri. Salah satunya adalah IHSG kembali positif di awal pekan mengikuti pergerakan Bursa di Asia Pasifik, dengan investor asing inflow Rp1,03 triliun di seluruh pasar ekuitas. Meskipun IHSG terapresiasi, jumlah transaksi di awal pekan cenderung terbatas pada Rp15,87 triliun (3/11).
Kemudian, sentimen berikutnya datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca dagang Indonesia pada September 2025 surplus USD4,34 miliar, setelah pada bulan sebelumnya USD5,49 miliar.
Surplus ditopang oleh komoditas non migas, seperti perhiasan/permata, besi, baja, serta mesin dan perlengkapan elektronik. Jika diakumulasi, surplus neraca dagang telah terjadi selama 65 bulan beruntun.
Baca juga: Deretan Saham Top Laggards IHSG dalam Sepekan
Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street bervariasi cenderung menguat terbatas, dengan Indeks Nasdaq naik 0,46 persen dan S&P 500 menguat 0,17 persen (3/11).
Indeks PMI manufaktur versi S&P Global melaporkan kondisi industri dalam fase ekspansif pada Oktober 2025 di level 52,5, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 52,0. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More