Market Update

IHSG Kembali Dibuka Terkoreksi 0,36%

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (10/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terkoreksi ke zona merah pada level 6.664,17 atau melemah 0,36% dari dibuka di posisi 6.688,26 di awal perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 381 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 23 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp222 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 114 saham terkoreksi, sebanyak 126 saham menguat dan sebanyak 235 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas menprediksi IHSG berpeluang mengalami kenaikan terbatas pada hari ini. Potensi penguatan ini tergambar dari penutupan IHSG di bawah 5 day MA dan candle long legged doji. IHSG dalam trend bearish, selama di atas 6.885.

Indikator MACD bearish, Stochastic bearish, candle long legged doji. Jika bisa ditutup harian di bawah 6.850, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.784, 6.715 DONE, 6.621 DONE, 6.557, 6.509. Jika Rebound di atas 6.710, peluang menuju 6.766, 6.838, 6.953.

“Level resistance berada di 6.710, 6.726, 6.760, 6.838 dengan support 6.653, 6.621, 6.586, 6.557. Perkiraan range di rentang 6.635 – 6.740,” ucap Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam keterangan resmi di Jakarta, 10 Januari 2023.

Pada perdagangan kemarin (9/1), bursa regional Asia Pasifik mengalami kenaikan. Hong Kong dan China daratan melanjutkan perjalanan bebas karantina selama akhir pekan yang menandakan berakhirnya kebijakan zero-Covid dimana membuat perbatasan ditutup secara efektif selama hampir tiga tahun.

Sehingga, saham sektor teknologi, travel dan consumer mendorong kenaikan Hang Seng. Kospi dan TSEC Weighted Index mencatat kenaikan di atas 2%. IKK Indonesia pada Desember 2022 mencapai 119,9, naik dibandingkan bulan sebelumnya.

Dari Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,34%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun tipis 0,08%, namun di sisi lain indeks Nasdaq menguat cukup signifikan sebesar 0,63%.

Untuk saham Merck dan Johnson & Johnson mengalami koreksi. Sementara saham teknologi yang sudah terkoreksi seperti Tesla mendukung kenaikan Nasdaq. Bursa Eropa mengalami kenaikan bahkan DAX Performance Index menguat 1,25%. Kenaikan didukung oleh pembukaan kembali ekonomi China. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

6 mins ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

7 mins ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

34 mins ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

56 mins ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

1 hour ago

BI Laporkan Uang Beredar Oktober 2024 Melambat jadi Rp9.078,6 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More

2 hours ago