Market Update

IHSG Kembali Dibuka Terkoreksi 0,32%

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (8/3) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terkoreksi ke zona merah pada level 6.744 atau melemah 0,32%.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 590 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 35 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp207 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 182 saham terkoreksi, sebanyak 84 saham menguat dan sebanyak 330 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG secara teknikal masih berpotensi turun setelah break di bawah 6.803 pada hari ini. Trend Bullish, selama di atas 6.815. IHSG closing di bawah 5 day MA (6.817) dan di bawah 6.961 (200 day MA).

Indikator MACD netral, Stochastic oversold, candle lower low. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.803, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.712/6.653. Jika closed di atas 6.803, peluang menuju 6.906 DONE/6.953 DONE/7.046. Range breakout berada di 6.781 – 6.961.

“Level resistance berada 6.803/6.833/6.851/6.875 dengan 6.750/6.712/6.681/6.653 Perkiraan range di rentang 6.715 – 6.820,” ucap Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya, 8 Maret 2023.

Pada perdagangan kemarin (7/3), bursa di kawasan regional Asia Pasifik bergerak variatif. Hang Seng dan dua bursa China mencatat penurunan, sementara Nikkei dan TSEC Weighted Index naik. Reserve Bank of Australia menaikkan suku bunga sebesar 25bp menjadi 3,6%, sesuai ekspektasi.

Kemudian, Indonesia melaporkan kenaikan cadangan devisa menjadi USD140,3 miliar per Februari 2023 dibandingkan USD139,4 miliar pada bulan sebelumnya dan Korea Selatan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 1,3% yoy pada 4Q22.

Dari Amerika Serikat (AS), Kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah signifikan sebesar 1,72%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi sebesar 1,53%, sementara indeks Nasdaq juga turun sebesar 1,25%.

Adapun, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa suku bunga mungkin perlu lebih tinggi lebih lama, sehingga hal ini memicu kekhawatiran akan kenaikan yang berpotensi lebih besar pada pertemuan bank sentral berikutnya pada tanggal 21-22 Maret 2023 dibandingkan kenaikan sebesar 25 bp pada bulan lalu. Yield treasury 2 tahun naik menjadi 5%, tertinggi sejak tahun 2007. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Raih Penjualan Rp2,02 Triliun di Kuartal III-2024

Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More

29 mins ago

Utang Luar Negeri RI Naik di Triwulan III 2024, Tembus Rp6.797 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More

47 mins ago

Wamenkop Ferry: Koperasi Susu Boyolali Harus jadi Pelaku Industri Pengolahan

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More

1 hour ago

Finalisasi KUB dengan Bank Jatim, Bank Banten Optimis Segera Teken Shareholder Agreement

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More

2 hours ago

MUFG Bank Cabang Jakarta Raih Laba Rp5,88 Triliun di September 2024, Tumbuh 22,74 Persen

Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Kembali Ditutup Anjlok 1 Persen Lebih ke Level 7.136

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More

2 hours ago