Market Update

IHSG Kembali Dibuka Semringah, Naik 0,38 Persen ke Level 7.190

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka naik 0,38 persen ke level 7.190,24 dari posisi 7.163,20, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (3/1).

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 195,48 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 14 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp162,41 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 60 saham terkoreksi, sebanyak 179 saham menguat dan 245 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak melemah dalam rentang level 7.100 hingga 7.190. 

“Pada perdagangan Kamis (2/1) IHSG ditutup naik 1,18 persen atau plus 83,30 poin ke level 7.163. IHSG hari ini (3/1) diprediksi bergerak melemah dalam range 7.100-7.190,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 3 Januari 2025.

Baca juga: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Ini Sentimen Pendorongnya
Baca juga: Bos Tugu Insurance Tatang Nurhidayat Tambah Kepemilikan Saham TUGU

Ratih menyoroti IHSG menguat di perdagangan awal 2025. Meskipun IHSG ditutup pada zona positif, namun pelemahan nilai tukar rupiah dan outflow investor asing di pasar ekuitas domestik masih terjadi, di mana investor asing tercatat jual bersih senilai Rp245,69 miliar (2/1).

Sementara, indeks PMI manufaktur Indonesia pada Desember 2024 berada di level ekspansif sebesar 51,2, setelah pada bulan sebelumnya berada di level kontraksi sebesar 49,6. Aktivitas pabrik meningkat seiring dengan pertumbuhan output produksi, jumlah pesanan baru, dan ekspor.

Di sisi lain, inflasi pada akhir tahun 2024 secara tahunan tumbuh 1,57 persen atau lebih tinggi dari bulan November 2024 sebesar 1,55 persen. Daya beli masih terjaga yang tercermin dari inflasi berada dalam target Bank Indonesia (BI) di tahun 2024 dalam kisaran 1,5-3,5 persen.

Adapun dari mancanegara, jumlah uang beredar dalam arti luas (M3) pada November 2024 di Kawasan Eropa naik 3,8 persen year on year (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 3,4 persen yoy. Penyaluran kredit ke segmen korporasi tumbuh 1 persen yoy, sedangkan kredit untuk segmen rumah tangga tumbuh 0,9 persen.

Sedangkan, Indeks PMI manufaktur Inggris jatuh lebih dalam di level 47 pada Desember 2024, sekaligus berada di level kontraksi dalam tiga bulan beruntun. Produsen melakukan destocking akibat permintaan yang lemah termasuk dari pelanggan di wilayah Eropa. (*)

Baca juga: ADRO Umumkan Kurs Konversi Dividen Interim 2024, Segini per Sahamnya

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

12 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

18 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

19 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

20 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

21 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago