Market Update

IHSG Kembali Dibuka Naik 0,44 Persen ke Level 7.769

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB, Jumat, 18 Oktober 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat 0,44 persen ke level 7.769,12 dari dibuka pada level 7.735,03.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 229,39 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 14 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp208,46 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 50 saham terkoreksi, sebanyak 196 saham menguat dan sebanyak 234 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Berpotensi Melemah Setelah Reli 5 Hari

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak variatif dalam rentang level 7.660 hingga 7.780. 

“Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 1,13 persen atau plus 86,09 poin ke level 7.735. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 7.660-7.780,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024.

Ratih menyoroti, IHSG secara week to date (wtd) menguat 2,85 persen, Kamis, 17 Oktober 2024 dan IHSG meningkat dalam lima hari beruntun setelah berhasil bertahan di atas level support 7.450.

“Katalis positif dalam negeri, di antaranya surplus neraca dagang dalam 53 bulan beruntun, menguatnya nilai tukar, dan rilis susunan kabinet pemerintahan baru,” imbuhnya.

Baca juga: IHSG Ditutup Melejit 1,13 Persen, Efek Sri Mulyani Come Back jadi Anggota Kabinet Prabowo

Optimisme Pasar Meningkat

Di sisi lain, optimisme pelaku pasar meningkat terhadap kondisi ekonomi domestik setelah rilis calon anggota kabinet pemerintahan baru yang tecermin dari inflow investor asing di pasar ekuitas domestik senilai Rp1,22 triliun, Kamis kemarin. 

Sejalan dengan inflow investor asing, saham Big Banks yang juga terapresiasi menjadi penopang pergerakan IHSG. Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan kredit pada September 2024 sebesar 10,85 persen yoy, serta berada dalam target BI pada kisaran 10-12 persen.

Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street ditutup bervariasi di tengah momentum musim rilis laporan keuangan.

Baca juga: Bocoran Susunan Menteri Kabinet Prabowo, Lihat Daftar Lengkapnya di Sini

Sementara, penjualan ritel (retail sales) Amerika Serikat (AS) pada September 2024 tumbuh 1,7 persen yoy atau menjadi pertumbuhan paling lambat sejak Januari 2024.

Sinyal perlambatan tersebut memberikan dorongan bagi The Fed untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga dalam pertemuan November dan Desember mendatang. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Perkuat Inklusi Asuransi, AAUI Targetkan Rekrut 500 Ribu Tenaga Pemasar di 2025

Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More

16 mins ago

PermataBank Bidik Bisnis Wealth Management Tumbuh Double Digit di 2025

Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More

41 mins ago

Kredit UMKM Kian Melambat, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More

2 hours ago

OJK Ungkap Dampak Negatif Perbedaan Inklusi dan Literasi Keuangan Indonesia

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More

2 hours ago

Sektor Otomotif Lesu, Adira Finance Banting Setir

Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Melemah 0,20 Persen ke Level 7.146

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (18/11) kembali… Read More

2 hours ago