Market Update

IHSG Kembali Dibuka Naik 0,13 Persen ke Level 7.288

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (16/7) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibuka naik ke level 7.288,59 atau menguat 0,13 persen dari level 7.278,86. 

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 255,32 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 15 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp175,50 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 77 saham terkoreksi, sebanyak 157 saham menguat dan sebanyak 226 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Rawan Terkoreksi, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak menguat terbatas dalam rentang level 7.220 hingga 7.320. 

“Pada perdagangan Senin, (15/7), IHSG ditutup turun 0,66 persen atau minus 48,71 poin di level 7.278. IHSG hari ini (16/7) diprediksi bergerak menguat terbatas dalam range 7.220-7.320,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 16 Juli 2024.

Ratih melihat sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG antara lain adalah adanya aksi profit taking setelah rebound dalam sebulan terakhir, di mana saham Big Caps mengalami penurunan khususnya saham Big Banks dan BREN.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca dagang domestik pada Juni 2024 sebesar USD2,39 miliar atau lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar USD3,45 miliar dan di bawah ekspektasi konsensus sebesar USD2,98 miliar. 

Lalu, ekspor tumbuh 1,17 persen yoy dan impor tumbuh lebih tinggi sebesar 7,58 persen yoy. Sehingga, secara keseluruhan surplus neraca dagang terjadi selama 50 bulan beruntun.

Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street ditutup positif setelah pidato Jerome Powell di awal pekan ini lebih yakin akan inflasi yang semakin terkendali dan pelaku pasar memproyeksikan penurunan suku bunga akan dimulai pada September 2024.

Baca juga: BEI Ungkap Ada Dua Perusahaan Jumbo Bersiap IPO

Sementara dari Asia, laju pertumbuhan ekonomi (PDB) China secara tahunan pada kuartal II-2024 tertahan di level 4,7 persen angka PDB tersebut lebih rendah dari proyeksi konsensus sebesar 5,1 persen dan PDB kuartal I-2024 sebesar 5,3 persen.

Diketahui, PDB yang tumbuh lebih lambat diakibatkan oleh penurunan mata uang yuan, konflik perang dagang antara Uni Eropa dan AS yang membuat ekspor tertekan, serta belum pulihnya sektor properti menjadi pemicunya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

H-3 Lebaran, Penumpang Whoosh Melonjak hingga 20 Ribu Orang Sehari

Jakarta – Memasuki H-3 Lebaran 2025, Jumat (28/3), PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat… Read More

12 hours ago

Didukung Logistik dan Sewa, Adi Sarana Armada (ASSA) Raih Laba Bersih Rp330,1 M di 2024

Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), emiten yang bergerak di ekosistem mobilitas orang… Read More

15 hours ago

8.500 Pemudik Rayakan Lebaran di Kampung dengan Mudik Gratis Bank Mandiri

Jakarta – Bank Mandiri kembali menyelenggarakan Program Mudik Gratis 2025 dengan tema “Mudik Aman Sampai… Read More

16 hours ago

IHSG Sepekan Naik 4,03 Persen, Kapitalisasi Pasar jadi Rp11.126 Triliun

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, data perdagangan saham pada pekan ini, 24-27… Read More

16 hours ago

4 Tips Agar Tetap Sehat dan Bugar Selama Mudik Lebaran

Jakarta - Saat melakukan perjalanan mudik jauh untuk bertemu dengan keluarga, kemungkinan kondisi tubuh akan… Read More

17 hours ago

Mudik Aman Sampai Tujuan, Bank Mandiri Berangkatkan 8.500 Pemudik dengan 170 Bus

Suasana saat pemberangkatan mudik aman sampai tujuan yang gelar Bank Mandiri yang dilepas dari Parkir… Read More

18 hours ago