IHSG perdagangan hari ini ditutup stagnan/Erman Subekti
Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/7) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat tipis ke level 6720,37 atau menguat 0,02% dari dibuka pada level 6718,26 pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 273 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 19 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp171 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 87 saham terkoreksi, sebanyak 175 saham menguat dan sebanyak 253 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG secara teknikal closing di level 6.718, di atas 5 day Moving Average (6.684). Trend bearish, indikator MACD bearish, Stochastic bullish, candle one white soldier.
Kemudian, untuk investor asing mencatatkan Net Foreign Buy sebesar Rp206,15 miliar. Sehingga dalam sepekan, tercatat Net Foreign Buy sebesar Rp318,61 miliar dan Net Foreign Buy Rp16,35 triliun secara ytd.
“Level resistance berada 6.728/6.747 dengan support 6.678/6.627,” ujar Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Maxi Liesyaputra, dalam risetnya di Jakarta, 6 Juli 2023.
Pada perdagangan kemarin (5/7) sebagian besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami penurunan, seperti Hang Seng dan Shenzen Index yang terkoreksi signifikan, sedangkan IHSG alami penguatan.
Lalu, untuk Caixin China Composite Output Index mencapai 52,5 pada Juni 2023, turun dibandingkan bulan sebelumnya, Singapura telah melaporkan penjualan ritel sebesar 1,8% yoy pada Mei 2023, rupiah berada di posisi Rp15.009 per US Dollar, dan hari ini Australia akan mengumumkan neraca perdagangan untuk Mei 2023.
Sedangkan pada indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,38%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun sebesar 0,20%, sementara indeks Nasdaq turut terkoreksi sebesar 0,18%.
Adapun, dalam risalah FOMC, sebagian besar pejabat menunjukkan kemungkinan adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut di masa depan, dilihat dari data factory order AS sebesar 0,3% mom pada Mei 2023, tercatat lebih rendah dari yang diperkirakan sebesar 0,8% mom, AS juga akan mengumumkan neraca perdagangan (balance of trade) untuk Mei 2023 pada hari ini. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More