Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (7/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memasuki zona hijau di level 6.904,48 atau menguat 0,45%.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 575 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 31 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp201 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 95 saham terkoreksi, sebanyak 168 saham menguat dan sebanyak 244 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Surya Fajar (SF) Sekuritas melihat bahwa sentimen pasar saham untuk hari ini masih cenderung positif meskipun ada tekanan di pasar saham global dan tren konsistensi net foreign buy masih berlanjut di perdagangan kemarin dengan angka yang cukup tinggi.
“Hal ini mengindikasikan tingginya minat investor asing ke pasar saham Indonesia. Kemudian, pasar hari ini akan menanti data cadangan devisa Januari yang diperkirakan kembali naik dari USD137,2 miliar di Desember,” tulis tim riset SF Sekuritas dalam riset harian, 7 Februari 2023.
Untuk IHSG, confirmed pullback resistance konsolidasi, setelah berakhir dengan bearish candle pada pedagangan kemarin. IHSG masih rawan mengalami koreksi lanjutan pada perdagangan hari ini dengan level support 6830 dan resistance 6920.
Dari sisi global, bursa Amerika bergerak melemah pada perdagangan tadi malam (6/1). Pasar merespon negatif kenaikan yield obligasi government bond. Selain itu Dollar Index mengalami penguatan. Saham-saham teknologi menjadi pemberat pergerakan bursa Amerika. Bursa Eropa bergerak turun kemarin. Pasar tertekan oleh potensi kenaikan suku bunga yang masih akan berlanjut.
Sementara itu, bursa Asia juga bergerak melemah pada perdagangan kemarin. Pasar tertekan oleh rilis data tenaga kerja AS yang berpotensi memacu kembalinya kenaikan suku bunga acuan.
IHSG berakhir melemah pada perdagangan kemarin. Hampir seluruh sektor bergerak tertekan di tengah rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 4-2022 sebesar 5,01 % secara tahunan (year on year/yoy) dan tumbuh 5,31% sepanjang 2022.
Adapun, Big cap Banks berakhir variatif dengan BBCA menguat 0,3%, BBNI menguat 0,5%, BBRI melemah 0,2%, BMRI melemah 0,5%. Sementara sector konstruksi bergerak atraktif dengan WSKT memimpin rally menguat 6,3%, PTPP menguat 2,1%, ADHI menguat 0,4%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More