Market Update

IHSG Kembali Dibuka Menguat 0,41 Persen ke Level 7.564

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (21/8) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka meningkat ke level 7.564,59 atau naik 0,41 persen dari level 7.534,11.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 229,18 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 15 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp352,11 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 56 saham terkoreksi, sebanyak 159 saham menguat dan sebanyak 236 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak variatif dalam rentang level 7.460 hingga 7.555. 

Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, 4 Saham Ini Dijagokan Cuan

“Pada perdagangan Selasa, (20/8), IHSG ditutup naik 0,90 persen atau plus 67,15 poin di level 7.533. IHSG hari ini (21/8) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.460-7.555,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 21 Agustus 2024.

IHSG menguat dalam tiga hari beruntun dan berhasil tembus rekor baru di atas level 7.500. Ratih menuturkan penguatan IHSG ditopang oleh pergerakan saham Big Caps dan inflow investor asing di pasar ekuitas domestik.

Di mana, investor asing mencatatkan beli bersih Rp1,66 triliun di seluruh pasar ekuitas (20/8). Kemudian hari ini para pelaku pasar menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI). 

“Jika melihat angka inflasi yang terkendali dan nilai tukar yang terapresiasi cukup signifikan ada potensi BI untuk mulai menurunkan suku bunga BI-Rate yang saat ini berada di level 6,25,” imbuhnya.

Optimisme tersebut juga didorong oleh sinyal kuat The Fed untuk mulai turunkan suku bunga pada September mendatang.

Baca juga: Mirae Asset Rekomendasikan 9 Saham Ini di Tengah Volatilitas Tinggi, Apa Saja?

Adapun dari mancanegara, bursa Wall Street dilanda aksi profit taking setelah indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 menguat dalam delapan hari beruntun. Aksi profit taking terjadi pada saham energi sejalan dengan terkoreksinya harga minyak mentah. 

Harga minyak mentah WTI kembali turun ke level USD73 per barel (20/8). Pelaku pasar mencermati kebijakan OPEC+ untuk mulai menghentikan pemangkasan produksi minyak mentah secara sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari mulai September 2024 mendatang. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Naik 4 Persen, Prudential Indonesia Bayar Klaim Rp13,6 Triliun per Kuartal III-2024

Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More

1 hour ago

Kebebasan Finansial di Usia Muda: Tantangan dan Strategi bagi Gen-Z

Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More

1 hour ago

BPS Catat IPM Indonesia di 2024 Naik jadi 75,08, Umur Harapan Hidup Bertambah

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More

2 hours ago

Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Raih Penjualan Rp2,02 Triliun di Kuartal III-2024

Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More

2 hours ago

Utang Luar Negeri RI Naik di Triwulan III 2024, Tembus Rp6.797 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More

3 hours ago

Wamenkop Ferry: Koperasi Susu Boyolali Harus jadi Pelaku Industri Pengolahan

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More

3 hours ago