Market Update

IHSG Kembali Dibuka Menguat 0,33 Persen ke Level 7.345

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (13/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka naik 0,33 persen atau naik ke level 7.345,86 dari dibuka pada level 7.322,90.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 287,01 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 14 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp344,04 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 75 saham terkoreksi, sebanyak 116 saham menguat dan sebanyak 160 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak variatif dalam rentang level 7.200 hingga 7.350. 

Baca juga: Target IHSG Mirae Asset Naik Jadi 7.915, Ini Faktor Pendorongnya

“Pada perdagangan Selasa (12/11), IHSG ditutup naik 0,76 persen atau plus 55,52 poin ke level 7.321. IHSG hari ini (13/11) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.200-7.350,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 13 November 2024.

Ratih menyoroti, IHSG mampu mengalami rebound meskipun investor asing masih tercatat outflow di pasar ekuitas domestik senilai Rp1,1 triliun. IHSG mengalami penguatan di tengah kondisi bursa wilayah Asia Tenggara yang mengalami koreksi.

Sementara, bursa Asia Pasifik juga cenderung terkoreksi akibat rilis penyaluran kredit baru di Tiongkok berada di bawah ekspektasi. Hal itu mencerminkan kondisi melemahnya ekonomi Tiongkok akibat menyusutnya daya beli. 

Di sisi lain, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan penjualan mobil nasional secara wholesales (pabrik ke dealer) pada Oktober 2024 tumbuh 6,2 persen month to month (mom) menjadi 77.191 unit. Namun, jika diakumulasi sepanjang Januari-Oktober 2024 penjualan mobil wholesales turun 15 persen year on year (yoy) sebanyak 710.406 unit.

Baca juga: Siap-siap! BCA Bakal Bagikan Dividen Interim Tunai Rp50 per Saham, Cek Jadwalnya

Adapun dari mancanegara, bursa Wall Street kompak melemah akibat pelaku pasar wait and see menjelang rilis data inflasi malam ini.

Pelaku pasar mencermati angka inflasi yang berpotensi memberikan perubahan dalam arah kebijakan The Fed. Pasalnya, pelaku pasar mencermati kebijakan Trump membatasi impor dapat memberikan dampak pada kenaikan inflasi. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Milenial Merapat! Begini Cara Mudah Memiliki Rumah Tanpa Beban Pajak

Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More

6 hours ago

Indonesia Dorong Komitmen Pendanaan Iklim yang Lebih Adil di COP29

Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More

7 hours ago

Kapal Milik PHE OSES Selamatkan 4 Nelayan yang Terombang-Ambing di Laut Lampung Timur

Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More

7 hours ago

Bos Bangkok Bank Ungkap Alasan di Balik Akuisisi Permata Bank

Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia… Read More

8 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, BI Siapkan Dua Kebijakan Ini

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto yang… Read More

9 hours ago

Koperasi Konsumen Bank Nagari jadi Role Model Holdingisasi Koperasi

Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB)… Read More

9 hours ago