IHSG perdagangan hari ini ditutup stagnan/Erman Subekti
Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (11/7) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 6748,27 atau menguat 0,26% dari dibuka pada level 6731,18 pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 351 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 22 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp193 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 89 saham terkoreksi, sebanyak 180 saham menguat dan sebanyak 259 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG secara teknikal closing di level 6.731, di atas 5 day Moving Average (6.721), dengan Trend bearish, indikator MACD bearish, Stochastic overbought, candle bullish harami cross.
Kemudian, investor asing mencatatkan Net Foreign Buy sebesar Rp169,66 miliar. Sehingga dalam sepekan, tercatat Net Foreign Buy sebesar Rp379,13 miliar dan Net Foreign Buy Rp16,86 triliun secara ytd.
“Level resistance berada 6.757/6.782 dengan support 6.717/6.696,” ujar Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Maxi Liesyaputra dalam risetnya di Jakarta, 11 Juli 2023.
Baca juga: IHSG Diprediksi Mixed, Cek Saham BSDE, MPMX, dan BBKP
Pada perdagangan kemarin (10/7) bursa regional Asia Pasifik mencatat pergerakan variatif, terlihat dari Nikkei dan S&P/ASX 200 yang melemah, sementara untuk IHSG dan Kospi Composite Index tercatat menguat.
Di sisi lain, China melaporkan inflasi sebesar 0% yoy pada Juni 2023 menjadi terendah sejak Februari 2021 dan di bawah ekspektasi. Sedangkan, Indonesia menyampaikan indeks keyakinan konsumen (Consumer Confidence Index) sebesar 127,1 per Juni 2023, turun dibandingkan bulan sebelumnya dan rupiah berada di posisi Rp15.190 per US dolar.
Sedangkan, untuk indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,62%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik sebesar 0,24%, sementara indeks Nasdaq turut menguat sebesar 0,18%, di mana sebelumnya ketiga bursa tersebut mengakhiri penurunan selama tiga hari.
Adapun, investor telah bersiap untuk menghadapi data inflasi besok dan untuk memulai musim laporan kinerja kuartal kedua, inflasi AS untuk Juni 2023 diperkirakan mencapai 3,1% yoy, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4% yoy. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More
Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More
Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More
Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More
Poin Penting Pertamina EP memperkuat praktik keberlanjutan dan transparansi, yang mengantarkan perusahaan meraih peringkat Bronze… Read More