Market Update

IHSG Kembali Dibuka Menguat 0,25 Persen ke Level 7.667

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (17/10) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat 0,25 persen ke level 7.667,81 dari dibuka pada level 7.648,41.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 225,91 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 14 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp150,32 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 79 saham terkoreksi, sebanyak 169 saham menguat dan sebanyak 215 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Diprediksi Bergerak di Level 7.625-7.680, Simak Saham Rekomendasi Analis

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi akan bergerak melemah terbatas dalam rentang level 7.560 hingga 7.600. 

“Pada perdagangan Rabu (16/10), IHSG ditutup menguat 0,29 persen atau plus 21,98 poin ke level 7.648. IHSG hari ini (17/10) diprediksi bergerak melemah terbatas dalam range 7.560-7.600,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 17 Oktober 2024.

Ratih menyoroti, penguatan IHSG yang terbatas dipicu oleh Bank Indonesia (BI) yang kembali mempertahankan suku bunga BI-Rate di level 6,00 persen pada pertemuan Oktober 2024, dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

“Keputusan mempertahankan suku bunga di tengah daya beli yang menyusut bertujuan untuk menopang stabilitas nilai tukar rupiah akibat ketidakpastian ekonomi global,” imbuhnya.

Berdasarkan hal itu, rupiah JISDOR terapresiasi 0,91 persen dari pelemahan tertingginya di bulan Oktober ke level Rp15.536 per dolar AS. Di sisi lain, keputusan suku bunga yang tidak sesuai ekspektasi pasar berdampak terhadap outflow di pasar ekuitas domestik senilai Rp335,5 miliar pada perdagangan Rabu.

Baca juga: Saham TUGU Diproyeksi Bisa Tembus ke Level Rp1.990, Ini Pendorongnya

Adapun dari mancanegara, bursa Wall Street menguat terbatas rilis keuangan sektor perbankan yang solid menjadi penopang penguatan indeks. Sementara, Inggris melaporkan inflasi tahunan pada September 2024 sebesar 1,7 persen lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 2,2 persen sekaligus merupakan level terendah sejak April 2021. 

Di mana sebelumnya, Bank Sentral Inggris (BOE) pada pertemuan September 2024 mempertahankan suku bunga di level 5 persen, namun pelaku pasar menanti keputusan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) yang berpotensi turun 25 bps. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Pasar Asuransi Kesehatan Terus Tumbuh, Pengamat Beberkan Alasannya

Jakarta – Professor of Health Policy and Insurance Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany mengungkapkan, pasar asuransi… Read More

28 mins ago

Mulai Januari 2025, BI Perluas Sektor Usaha Penerima Insentif KLM

Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan memperluas sektor usaha dari Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang… Read More

46 mins ago

Ternyata Segini Kekayaan Herindra, Kepala BIN yang Gantikan Budi Gunawan

Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra ditunjuk menjadi Kepala Badan Intelijen Negara… Read More

1 hour ago

Permintaan Paylater Meningkat, Kredivo Komitmen Tekankan Responsible Lending

Jakarta - Permintaan produk buy now pay later (BNPL) atau paylater mengalami peningkatan. Per Agustus… Read More

1 hour ago

Utang Membengkak, Boeing Getol Cari Suntikan Dana Rp388 Triliun

Jakarta – Produsen pesawat komersial asal AS, Boeing tengah dilanda krisis keuangan akibat pelbagai masalah… Read More

1 hour ago

BI Telah Salurkan Insentif KLM Rp256,5 Triliun ke Perbankan, BUMN Paling Banyak

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat hingga minggu kedua Oktober 2024 telah menyalurkan Insentif Likuiditas Makroprudensial… Read More

2 hours ago