Market Update

IHSG Kembali Dibuka Menguat 0,18%

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (29/5) indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya kembali dibuka pada zona hijau pada level 6699,16 atau menguat 0,18% dari dibuka pada level 6687,28 di awal perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 365 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 21 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp198 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 92 saham terkoreksi, sebanyak 197 saham menguat dan sebanyak 240 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat bahwa IHSG secara teknikal akan trend bearish selama di bawah 6.815. IHSG closing di level 6.687, di atas 5 day MA (6.720), dengan level resistance berada 6.881/7.090 dengan support 6.752/6.543.

“Indikator MACD bearish, Stochastic netral, candle lower low. Investor asing mencatatkan Net Foreign Buy sebesar Rp442,08 miliar. Dalam sepekan, tercatat Net Foreign Buy sebesar Rp1,74 triliun dan Net Foreign Buy Rp18,77 triliun (ytd),” ucap Head of Technical Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 29 Mei 2023.

Pada perdagangan Jumat lalu (26/5) Bursa Asia Pasifik mengalami pergerakan yang variatif. Sehingga, indeks bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat pergerakan yang beragam.

Penguatan yang signifikan antara lain dicatat oleh TSEC Weighted Index, sementara STI Index dan IHSG terkoreksi. Produksi industri (industrial production) Singapura pada April 2023 mencapai minus 6,9% yoy, lebih buruk dari perkiraan, sedangkan Hang Seng libur dan Rupiah berada di posisi Rp14.949 per USD.

Adapun, dari Amerika Serikat (AS), pada Jumat (26/5) lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat cukup signifikan sebesar 1%, begitu juga dengan S&P 500 yang menguat sebesar 1,30%, bahkan indeks Nasdaq naik jauh lebih tinggi sebesar 2,19%.

Harapan investor semakin meningkat terhadap adanya kesepakatan antara anggota parlemen untuk menaikkan plafon utang AS, untuk menghindari gagal bayar. Intel dan American Express masing-masing naik 5,8% dan 4,1% yang mendorong kenaikan Dow Jones. Sektor teknologi dan consumer discretionary S&P 500 masing- masing naik lebih dari 2%. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

IHSG Dibuka Menguat 0,11 Persen ke Level 7.500

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

1 hour ago

IHSG Rawan Terkoreksi, Saham ANTM hingga TINS Direkomendasikan Analis

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

2 hours ago

PP Hapus Tagih Diteken Presiden Prabowo, Jumlahnya Capai Rp8,7 Triliun

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More

4 hours ago

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

11 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

12 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

13 hours ago