Market Update

IHSG Kembali Dibuka Menguat 0,15%

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (23/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memasuki zona hijau pada level 6.820 atau menguat 0,15%.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 228 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 20 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp291 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 78 saham terkoreksi, sebanyak 183 saham menguat dan sebanyak 282 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Surya Fajar (SF) Sekuritas melihat IHSG masih rawan kembali mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini, seiring proyeksi pelemahan Rising Wedge menguji support di level 6755 dan resistance di level 6830.

“Sentimen pasar saham hari ini variatif dengan penurunan tajam di hari kemarin, tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk hari ini. Apalagi rilis notulensi rapat the Fed tidak seseram yang dibayangkan pasar,” tulis tim riset SF Sekuritas dikutip, 23 Februari 2023.

Lebih lanjut, The Fed memang masih akan menaikkan suku bunga acuan, namun derajat kenaikan suku bunga mulai berkurang. Tren aksi jual investor asing di penurunan IHSG kemarin juga terlihat tidak signifikan. Hal ini menandakan dalam jangka menengah kondisi pasar saham masih baik-baik saja.

Dari sisi global, bursa Amerika bergerak variatif pada perdagangan tadi malam. Pasar merespon rilis notulensi rapat the Fed. Dalam notulensi, the Fed mengakui bahwa inflasi masih jauh dari target 2%.

Meski begitu inflasi memang mulai mengalami tren penurunan, namun the Fed masih membutuhkan bukti yang lebih lanjut untuk mengatakan bahwa inflasi sudah dalam tren penurunan yang kuat.

Bursa Eropa bergerak melemah pada perdagangan kemarin. Pasar masih menantikan rilis notulensi rapat the Fed. Sementara itu bursa Asia juga berakhir melemah pada perdagangan kemarin. Pasar masih tertekan oleh sentiment global dari ekspektasi kebijakan moneter the Fed.

Adapun IHSG berakhir melemah pada perdagangan kemarin. Hampir seluruh sektor mengalami tekanan meskipun mayoritas batu bara dan metal mampu bertahan menguat tipis di zona hijau.

Sementara pelemahan tajam dari GOTO melemah 4,1% menjadi faktor pemberat IHSG diawal perdagangan. Selain itu juga, pelemahan Big cap Banks dengan BBNI memimpin pelemahan 2,2% BMRI melemah 2,0%, BBRI melemah 1,2%, BBCA melemah 0,3%, turut menjadi pemberat IHSG pada perdagangan kemarin. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

4 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

4 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

6 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

6 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

8 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

8 hours ago