Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (11/5) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona merah pada level 6794,96 atau melemah 0,25% dari dibuka pada level 6811,90 di awal perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 365 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 26 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp255 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 123 saham terkoreksi, sebanyak 127 saham menguat dan sebanyak 252 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG secara teknikal berpeluang naik terbatas, dalam candle higher high dan kondisi oversold pada hari ini. Trend bearish, selama di bawah 6.815. IHSG closing di atas 5 day MA (6.798), meski di bawah 6.934 (200 day MA).
Indikator MACD netral, Stochastic oversold, candle higher high. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.815, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.733/6.644. Jika closed di atas 6.815, peluang menuju 6.851/6.971. Range breakout berada di 6.733 – 6.972.
“Level resistance berada 6.820/6.851/6.891/6.920 dengan support 6.792/6.762/6.733/6.703 perkiraan range di 6.760 – 6.860,” ucap Head of Technical Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 11 Mei 2023.
Pada perdagangan kemarin (10/5) sebagian besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat pelemahan, mengikuti sentimen negatif dari bursa AS pada malam sebelumnya. Nikkei, Hang Seng dan bursa China mengalami koreksi, sementara IHSG menguat.
Investor menantikan angka inflasi AS dan langkah Federal Reserve selanjutnya. Indonesia melaporkan penjualan ritel sebesar 4,9% yoy pada Maret 2023. Jepang mencatat cadangan devisa sebesar USD 1,27 triliun per April 2023. China akan mengumumkan inflasi April 2023 hari ini.
Adapun, dari Amerika Serikat (AS), kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,09%, sementara di sisi lain S&P 500 menguat sebesar 0,45%, bahkan indeks Nasdaq menguat lebih tinggi sebesar 1,04%.
Diketahui inflasi AS mencapai 4,9% yoy pada April 2023, di bawah ekspektasi sebesar 5% yoy. Yield treasury 10 tahun AS turun 8 bp menjadi 3,44%. Saham Nike dan Caterpillar melemah, sementara saham Rivian menguat.
Bursa Eropa mengalami koreksi setelah rilis data inflasi AS terbaru, dimana investor mempertimbangkan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei, merilis tablet terbaru, HUAWEI MatePad Pro 12.2 pada… Read More
Jakarta - Jejak investor asal Thailand di pasar keuangan Indonesia sudah cukup panjang. Lebih dari… Read More
Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara resmi meluncurkan program Makan Bergizi Gratis… Read More
Bandung - PT Geo Dipa Energi (Persero) atau Geo Dipa, salah satu badan usaha milik… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More