Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (22/5) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memasuki zona merah pada level 6.689 atau melemah 0,17%.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 505 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 22 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp214 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 109 saham terkoreksi, sebanyak 164 saham menguat dan sebanyak 280 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG secara teknikal berpotensi rebound masih terbuka, selama di atas 6.656 dan kondisi oversold pada hari ini. Trend bearish, selama di bawah 6.815. IHSG closing di bawah 5 day MA (6.691), meski di bawah 6.929 (200 day MA).
Indikator MACD bearish, Stochastic oversold, candle matching low. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.811, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.733 DONE/6.635. Jika closed di atas 6.811, peluang menuju 6.851/6.971. Range breakout berada di 6.656 – 6.819.
“Level resistance berada 6.733/6.7567/6.787/6.824 dengan support 6.691/6.656/6.635/6.586 perkiraan range di 6.660 – 6.750,” ucap Head of Technical Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 22 Mei 2023.
Pada perdagangan Jumat lalu (19/5) hampir seluruh bursa di kawasan regional Asia Pasifik naik menyusul penguatan bursa AS pada malam sebelumnya, dengan Kospi menguat cukup signifikan sebesar 0,89%, serta bursa lainnya yang juga menguat adalah Nikkei dan STI Index yang masing-masing naik 0,77% dan 0,63%.
Di sisi lain Hang Seng melemah signifikan, dimana para pemimpin dari Kelompok 7 (Group of 7) berkumpul di Hiroshima, Jepang untuk KTT G-7 yang dimulai Jumat pekan lalu dan Jepang melaporkan inflasi April 2023 sebesar 3,5% yoy, di atas ekspektasi.
Adapun, dari Amerika Serikat (AS), Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,33%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun sebesar 0,14%, sementara indeks Nasdaq turut terkoreksi sebesar 0,24%.
Negosiator GOP (Partai Republik Amerika Serikat) menghentikan negosiasi plafon utang yang sedang berlangsung, memunculkan keraguan akan tercapainya kesepakatan dalam waktu dekat. Penurunan indeks pada hari Jumat tetap terkendali setelah Ketua Federal Reserve mengatakan bahwa suku bunga mungkin tidak perlu naik sebanyak yang diperkirakan untuk mengendalikan inflasi. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Suasana saat acara customer gathering bertajuk “The New Way Local Currencies Transaction”, yang digelar di… Read More
Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024… Read More
Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti pentingnya mendorong konsumsi di kalangan masyarakat… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 6 November 2024, ditutup merosot 1,44… Read More
Depok – PT BNI Sekuritas bersama Tomoro Coffee dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Sekolah… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengajak nasabah, khususnya para pelaku usaha… Read More