Ilustrasi: Pergerakan harga saham. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (12/7) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka naik ke level 7.341,01 atau menguat 0,56 persen dari level 7.300,54.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 347,63 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 18 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp577,93 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 48 saham terkoreksi, sebanyak 154 saham menguat dan sebanyak 245 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Ini Pendukungnya
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak mixed dalam rentang level 7.250 hingga 7.350.
“Pada perdagangan Kamis, (11/7), IHSG ditutup naik 0,18 persen atau plus 13,36 poin di level 7.300. IHSG hari ini (12/7) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.250-7.350,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 12 Juli 2024.
IHSG mengalami apresiasi menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Selain itu juga sejalan dengan menguatnya Bursa Asia, di mana indeks dolar (DXY) terkoreksi sehingga memberikan sentimen positif bagi menguatnya mata uang di berbagai negara termasuk Indonesia.
Apresiasi nilai tukar rupiah sejalan dengan inflow Investor asing di seluruh pasar ekuitas senilai Rp 602,53 miliar (10/7).
Di sisi lain, pemerintah berupaya membatasi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang rencananya akan diumumkan pada 17 Agustus 2024.
Baca juga: Jumlah Investor Saham TUGU Membeludak, Ini Pemborongnya
Rencana membatasi pembelian BBM bersubsidi itu bertujuan untuk penyaluran BBM yang lebih tepat sasaran sehingga mengurangi anggaran subsidi. Aturan tersebut nantinya akan merevisi Peraturan Presiden (Perpres) No.191 tahun 2014.
Adapun dari mancanegara, Wall Street bergerak bervariasi, namun indeks Nasdaq terkoreksi cukup dalam. Penurunan tersebut akibat dari aksi profit taking saham Nvidia yang turun hingga 5,5 persen.
Sementara, AS melaporkan data inflasi yang lebih landai pada Juni 2024. Tingkat inflasi tahunan AS pada Juni 2024 turun ke level 3 persen dari posisi bulan sebelumnya sebesar 3,3 persen sekaligus berada di bawah ekspektasi konsensus 3,1 persen. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More