Ilustrasi: Pergerakan harga saham. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 6.584,94 dari posisi 6.531,39, pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/3).
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 335,34 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 16 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp317,22 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 49 saham terkoreksi, sebanyak 225 saham menguat dan sebanyak 188 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak menguat dalam rentang level 6.360 hingga 6.650.
Baca juga: Pasar Saham Tertekan, Apa Kabar Minat Emiten yang Mau IPO?
“Pada perdagangan kemarin, Rabu (5/3) IHSG ditutup naik 2,37 persen atau plus 150,99 poin ke level 6.531. IHSG hari ini (6/3) diprediksi bergerak menguat dalam range 6.360-6.650,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 6 Maret 2025.
Ratih melihat rebound-nya IHSG senada dengan pergerakan bursa di Asia Pasifik, di mana outflow investor asing mulai menyusut sebesar Rp77 miliar di seluruh pasar pada perdagangan kemarin (5/3). Lalu, jika diakumulasi sejak awal tahun performa IHSG masih terkoreksi 7,75 persen.
Negosiasi tarif antara mitra dagang Amerika Serikat (AS) memberikan sentimen positif. Ini terlihat dari Rupiah JISDOR yang kembali terapresiasi kembali ke level Rp16.371 per dolar AS. Di sisi lain, kebijakan menyimpan 100 persen DHE SDA selama 12 bulan yang mulai berlaku pada 1 Maret 2025 diharapkan dapat menopang rupiah dari ancaman ketidakpastian ekonomi global.
Selain itu, pelaku pasar mencermati momentum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) emiten-emiten yang mulai berlangsung pada bulan ini.
Baca juga: BEI Proses Penghapusan Saham Sritex Pasca Putusan Pailit
Adapun dari mancanegara, Wall Street ditutup rebound setelah Presiden Trump memberi kesempatan negosiasi tarif kepada mitra dagang. Trump akan membebaskan tarif impor mobil sebesar 25 persen selama satu bulan dari Meksiko dan Kanada.
Di sisi lain, Indeks Non-Manufaktur AS versi ISM (ISM Services PMI) pada Februari 2025 naik ke level 53,5 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 52,8. Sektor jasa masih tumbuh mencerminkan ekonomi tetap kuat, sehingga memberikan sentimen positif bagi pasar ekuitas.
Sementara dari Asia, hajatan politik tahunan “Two Session” yang berlangsung selama dua hari terakhir membahas target pemerintah di 2025. Strategi utama yang ingin dilakukan pemerintah Tiongkok adalah meningkatkan konsumsi domestik untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi kisaran 5 persen. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More