Market Update

IHSG Kembali Bergairah, Dibuka Menguat 1,61 Persen ke Level 6.335

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka meningkat ke level 6.335,73 dari posisi 6.235,61 atau menguat 1,61 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB, Rabu, 26 Maret 2025.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 362,21 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 19 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp656,30 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 66 saham terkoreksi, sebanyak 216 saham menguat dan sebanyak 170 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Berpotensi Melemah, Simak 4 Rekomendasi Saham Ini

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak menguat terbatas dalam rentang level 6.160 hingga 6.320. 

“Pada perdagangan kemarin, Selasa (25/3) IHSG ditutup naik 1,21 persen atau plus 74,40 poin ke level 6.235. IHSG hari ini (26/3) diprediksi bergerak menguat terbatas dalam range 6.160-6.320,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 26 Maret 2025.

Ratih menyebut IHSG rebound setelah terkoreksi dalam dua hari beruntun, kembali menguatnya IHSG senada dengan momentum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Big Banks.

RUPS BBRI membagikan dividen Rp51,74 triliun atau dividen per saham (DPS) final sebesar Rp208,40 per saham. Sementara, BMRI membagikan dividen senilai Rp43,5 triliun setara dengan DPS final Rp466,18 per saham. Sedangkan, untuk hari ini pelaku pasar menantikan RUPS BBNI.

Sejalan dengan rebound-nya IHSG investor asing tercatat beli bersih di pasar ekuitas senilai Rp214,08 miliar. Di sisi lain, kondisi rupiah semakin tertekan, dengan Rupiah JISDOR terdepresiasi 2,37 persen secara ytd ke level Rp16.622 per dolar AS.

Baca juga: INDEF: Jika Danantara Menarik, Saham Bank Himbara Harusnya Naik

Adapun dari mancanegara, Bursa Wall Street menguat terbatas menanti pengumuman perluasan tarif Presiden Trump pada 2 April mendatang. Selain itu, pelaku pasar di akhir pekan juga menantikan indeks konsumen, seperti indeks PCE dan Michigan Consumer Sentiment. 

Di sisi lain, data awal indeks PMI manufaktur Inggris tercatat 44,6 atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 46,9, sekaligus masih dalam level kontraksi. Penurunan tersebut akibat kekhawatiran perang dagang serta kenaikan kontribusi Asuransi Nasional yang menyebabkan kenaikan beban tenaga kerja. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

5 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

11 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

12 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

12 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

13 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago