Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini kembali anjlok 120.33 poin atau 2.08% ke level 5.667,31 pada perdagangan Kamis, 28 Juni 2018.
Aksi jual saham kembali jadi pemicu lemahnya posisi IHSG hari ini. Investor asing sendiri tercatat melakukan jual bersih (nett sell) Rp691,87 miliar di seluruh pasar.
Kondisi itu mendorong sebanyak 332 saham turun harga dan 94 saham lainnya stagnan. Sedangkan saham yang naik hanya sebanyak 83 saham.
IHSG hari ini bergerak di kisaran 5.661 hingga 5.801,34. Dimana, volume perdagangan tercatat sebanyak 9.71 miliar saham, dengan frekuensi 437,267 kali senilai Rp8.66 triliun.
Baca juga: Jelang Pilkada IHSG Terkoreksi 33 Poin
Seluruh sektor saham di Bursa Efek Indonesia kompak berada di zona merah sepanjang hari ini. Sektor saham industri dasar memimpin pelemahan dengan terkoreksi sebesar 4.25% disusul sektor properti merosot 3.46% dan sektor pertambangan terperosok 2.69%.
Saham-saham yang turun terdalam (top lossers) antara lain adalah CSIS turun Rp340 atau 24.73% ke Rp1.035, saham SKYB turun Rp92 atau 24.21% ke Rp288, dan saham TRIL turun Rp13 atau 19.12% ke Rp55.
Sementara saham-saham yang mengalami kenaikan paling tinggi (top gainers) yakni, TNCA naik Rp104 atau 69.33% ke Rp254, saham SAFE naik Rp40 atau 34.19% ke Rp157 dan saham SWAT naik Rp113 atau 25% ke Rp565. (*)
Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra menanggapi rumor mengenai pergantian… Read More
Jakarta – Rupiah diprediksi masih akan mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), akibat peningkatan data inflasi… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (14/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Kamis, 14 November… Read More
Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Zurich Syariah, Hilman Simanjuntak, menyambut baik kebijakan pemutihan utang bagi petani… Read More