Market Update

IHSG Hari Ini Rawan Terkoreksi, Berikut Sentimen Pemicunya

Poin Penting

  • IHSG berpotensi koreksi jangka pendek ke 8.625–8.650 akibat sinyal bearish divergence dari Stochastic RSI dan pelemahan 0,61 persen pada perdagangan sebelumnya
  • Pelemahan indeks dipicu profit taking dan sentimen negatif bursa Asia yang berhati-hati menjelang pertemuan The Fed
  • Sentimen domestik terangkat oleh IKK yang naik ke 124, level tertinggi sejak Februari 2025, sementara investor menunggu data retail sales Oktober yang diperkirakan tumbuh 4 persen yoy.

Jakarta – Phintraco Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (10/12) secara teknikal berpeluang untuk mengalami koreksi jangka pendek.

“Indikator Stochastic RSI mengindikasi bearish divergence yang mengindikasikan adanya peluang koreksi pada IHSG. Sehingga diperkirakan IHSG berpeluang untuk koreksi jangka pendek menuju level 8.625-8.650,” tulis Research Team Phintraco Sekuritas dalam risetnya di Jakarta, 10 Desember 2025.

Diketahui, pada perdagangan kemarin (9/12) IHSG ditutup pada level 8.657 atau melemah 0,61 persen, setelah sempat mencapai level 8,749. 

Baca juga: Mandiri Sekuritas Bocorkan Ada Perusahaan Raksasa IPO di 2026, Lebih Besar dari Lighthouse

Pelemahan indeks disinyalir akibat profit taking setelah mencapai level tertinggi baru dan sentimen negatif dari indeks bursa Asia yang cenderung melemah menjelang pertemuan The Fed. 

Manajemen Phintraco melihat, sentimen datang dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik pada level 124 di bulan November 2025 dari level 121,2 di Oktober 2025. Ini merupakan level tertinggi sejak Februari 2025 yang ditopang oleh kenaikan semua sub indeks utama. 

Selanjutnya, investor akan menantikan data retail sales bulan Oktober 2025 yang diperkirakan tumbuh berakselerasi 4 persen year on year (yoy) setelah meningkat 3,7 persen yoy di September 2025. 

Baca juga: Rahasia Cuan Investasi Saham ala Direktur Venteny

Mayoritas indeks bursa Asia bergerak melemah dalam kisaran sempit pada perdagangan Selasa (9/12), di tengah kehati-hatian investor menjelang pertemuan The Fed yang akan dirilis Kamis dini hari. 

Adapun, bank sentral Australia mempertahankan suku bunga acuannya tetap di level 3,6 persen. Ini merupakan pertemuan ke-4 berturut-turut bagi bank sentral Australia yang tidak mengubah suku bunga, setelah melakukan pemangkasan suku bunga total sebanyak 75 bps tahun ini. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Perusahaan Sekuritas Dibobol, Bank Mega Beri Saran Ini

Poin Penting Bank Mega menyoroti kerentanan instruksi pencairan dana karena bank hanya menerima instruksi dari… Read More

31 mins ago

Begini Cara Huawei Tingkatkan Inklusi Keuangan Digital

Poin Penting Huawei mendorong adopsi AI di industri keuangan Indonesia, dengan fokus pada teknologi yang… Read More

2 hours ago

Industri TPT Didorong Lebih Berdaya Saing, Pemerintah Siapkan Grand Design

Poin Penting Pemerintah mendorong penyusunan grand design industri TPT untuk meningkatkan daya saing global sektor… Read More

2 hours ago

Bos Indolife Pensiontama Andreas S. Soedjijanto Masuk Top 100 CEO 2025 Versi Infobank

Poin Penting Dirut Indolife Pensiontama, Andreas S. Soedjijanto, masuk jajaran Top 100 CEO 2025 versi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Menguat ke 8.700, GTSI, BUMI, dan MORA Jadi Top Gainers

Poin Penting IHSG ditutup menguat 0,51% ke level 8.700,92, mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah.… Read More

3 hours ago

Tingkatkan Layanan, Bea Cukai Luncurkan Website dengan Wajah Baru

Poin Penting Bea Cukai meluncurkan website baru www.beacukai.go.id sebagai bagian dari transformasi digital dengan tampilan… Read More

3 hours ago