Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup ke zona merah pada level 6940,88 atau melemah 0,30 persen dari dibuka pada level 6961,45 pada pembukaan perdagangan hari ini (3/10).
Pilarmas Investindo Sekuritas, menyatakan bahwa pelemahan tersebut dipicu oleh adanya kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) untuk jangka waktu yang lebih lama, sebab The Fed tetap menargetkan inflasi AS turun hingga 2 persen.
Baca juga: IHSG di Oktober Cenderung Menguat, Bank KBMI 4 jadi Penopang?
“Sejauh ini probabilitas tingkat suku bunga The Fed pada bulan November 2023 untuk tetap 5,25-5,50 persen adalah sebesar 74,3 persen dan untuk naik 5,50-5,75 persen adalah sebesar 25,7 persen,” tulis manajemen dalam closing review di Jakarta, 3 Oktober 2023.
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 331 saham terkoreksi, 193 saham menguat, dan 226 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 19,94 miliar saham diperdagangkan dengan 1,43 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp10,12 triliun.
Kemudian, hanya indeks SRI-KEHATI yang mengalami penguatan 0,09 persen menjadi 441,57. Sedangkan indeks lainnya mengalami pelemahan, seperti IDX30 melemah 0,14 persen menjadi 494,62, LQ45 melemah 0,11 persen menjadi 956,07, dan JII melemah 1,04 persen menjadi 566,62.
Meski begitu, hanya sebagian kecil sektor yang mengalami penguatan, di antaranya adalah sektor properti menguat 0,88 persen, sektor siklikal menguat 0,19 persen, sektor kesehatan menguat 0,13 persen, dan sektor infrastruktur menguat 0,08 persen.
Sedangan, sektor lainnya mengalami pelemahan, di antaranya adalah sektor energi melemah 1,91 persen, sektor industrial melemah 1,34 persen, sektor keuangan melemah 0,99 persen, sektor teknologi melemah 0,73 persen, sektor bahan baku melemah 0,51 persen, sektor transportasi melemah 0,32 persen, dan sektor non-siklikal melemah 0,19 persen.
Baca juga: Industri Farmasi Terus Tumbuh, Ini Saham Rekomendasi Analis
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE), PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk (TOOL), dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET). Sedangkan saham top losers adalah PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM), PT Woori Finance Indonesia Tbk (BPFI), dan PT Mitra Investindo Tbk (MITI).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Graha Prima Suksesmandiri Tbk (GTRA), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), dan PT MD Pictures Tbk (FILM). (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More