Ilustrasi Pergerakan saham big banks yang kompak turun usai BI umumkan tahan suku bunga 4,75 persen, Rabu, 22 Oktober 2025. (Foto: istimewa)
Jakarta – Pasar saham Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, 19 Juni 2025 kembali ditutup pada zona merah ke posisi 6.968,63 dari dibuka pada level 7.107,78 atau anjlok 1,96 persen.
Berdasarkan statistik RTI Business mencatat sebanyak 571 saham terkoreksi, 92 saham menguat, dan 139 tetap tidak berubah.
Sebanyak 24,90 miliar saham diperdagangkan dengan 1,45 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi tembus Rp13,96 triliun.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut, pelemahan tersebut dipicu oleh kehati-hatian investor menyusul keputusan Federal Reserve Amerika Serikat (AS).
“Sentimen pasar semakin tertekan oleh revisi turun proyeksi pertumbuhan PDB AS untuk tahun 2025 dan 2026, serta meningkatnya ekspektasi inflasi,” ucap Pilarmas dalam closing review di Jakarta, 19 Juni 2025.
Baca juga: Saham Jaya Agra Wattie (JAWA) Diuntungkan Tren Harga CPO, Simak Proyeksinya
Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang terus berlanjut di Timur Tengah dan kekhawatiran atas kemungkinan keterlibatan AS dalam konflik Israel-Iran turut memperburuk tekanan pasar. Akibatnya, hampir seluruh sektor diperdagangkan di zona merah.
Lebih lanjut, seluruh indeks dalam negeri juga merosot. Ini terlihat dari indeks IDX30 turun 2,52 persen menjadi 401,63, Sri-Kehati melemah 2,46 persen menjadi 355,98, LQ45 merosot 2,26 persen menjadi 774,81, dan JII turun 2,44 persen menjadi 490,98.
Tidak hanya itu, seluruh sektor ikut mengalami penurunan, tercermin dari sektor transportasi merosot 3,84 persen, sektor bahan baku melemah 3,76 persen, sektor teknologi turun 2,00 persen, sektor energi merosot 1,78 persen, sektor non-siklikal melemah 1,67 persen, dan sektor properti turun 1,65 persen.
Kemudian, sektor keuangan merosot 1,61 persen, sektor industrial melemah 1,60 persen, sektor kesehatan turun 1,56 persen, sektor siklikal merosot 1,54 persen, dan sektor infrastruktur melemah 1,44 persen.
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Bank Permata Tbk (BNLI).
Baca juga: Aliran Dana Asing Masuk Rp196,63 Miliar, Saham ANTM dan BBCA Paling Banyak Diborong
Sedangkan saham top losers adalah PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More