Market Update

IHSG Ditutup Anjlok 2,57 Persen ke 7.915 Jelang Akhir Pekan, Ini Pemicunya

Poin Penting

  • IHSG ditutup anjlok 2,57% ke level 7.915,65 pada 17 Oktober 2025, mengikuti pelemahan bursa Asia.
  • Sentimen negatif berasal dari meningkatnya kredit macet di bank-bank AS dan ketegangan dagang AS–Tiongkok.
  • Seluruh sektor saham kompak melemah, terutama teknologi (-5,25%) dan energi (-5,02%), dengan nilai transaksi mencapai Rp28,55 triliun.

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 17 Oktober 2025, ditutup melemah signifikan ke posisi 7.915,65 atau turun 2,57 persen dari level 8.124,75 pada sesi sebelumnya.

Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat, pelemahan tidak hanya terjadi di pasar domestik, tetapi juga melanda bursa-bursa Asia akibat meningkatnya risiko kredit macet di bank Amerika Serikat (AS) dan ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang kembali memanas.

“Pasar dikhawatirkan akan risiko kredit yang lebih luas, hal ini seiring dua bank AS melaporkan kredit macet. Sentimen selanjutnya, pasar juga masih terbebani  meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok,” tulis Pilarmas dalam risetnya di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.

Baca juga: IHSG Berbalik Rontok Lebih dari 2 Persen, Aksi Jual Massal Tekan Semua Sektor

Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 598 saham terkoreksi, 116 saham menguat, dan 94 saham tetap tidak berubah.

Sebanyak 40,27 miliar saham diperdagangkan dengan 2,68 juta kali frekuensi perpindahan tangan dan total nilai transaksi tembus Rp28,55 triliun.

Lalu seluruh indeks dalam negeri juga bergerak negatif, dengan IDX30 turun 1,16 persen menjadi 401,00, LQ45 melemah 0,98 persen menjadi 772,34, Sri-Kehati merosot 0,65 persen menjadi 350,06, dan JII turun 1,97 persen menjadi 552,73.

Tidak hanya itu, seluruh sektor turut melemah, dengan sektor teknologi turun 5,25 persen, sektor energi merosot 5,02 persen, sektor transportasi melemah 4,18 persen, sektor infrastruktur turun 3,41 persen, sektor siklikal merosot 2,61 persen, dan sektor industrial melemah 2,42 persen.

Baca juga: 222 Saham Hijau, IHSG Dibuka Menguat ke Level 8.130

Sementara itu, sektor bahan baku turun 2,36 persen, sektor non-siklikal merosot 2,27 persen, sektor keuangan melemah 0,89 persen, sektor properti turun 0,26 persen, dan sektor kesehatan merosot 0,07 persen.

Top Gainers dan Losers

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Sumber Global Energy Tbk (SGER), PT Metropolitan Land Tbk (MTLA), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Sedangkan saham top losers adalah PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), dan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT). 

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), dan PT Sumber Global Energy Tbk (SGER). (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

31 mins ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

3 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

3 hours ago