Market Update

IHSG Ditutup Anjlok 1,15 Persen, Ternyata Ini Pemicunya

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini (1/4) ditutup dengan melanjutkan pelemahannya ke level 7.205,06 atau terkoreksi 1,15 persen dari dibuka pada level 7.288,81.

Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, pelemahan IHSG disebabkan oleh ketidakpastian politik yang masih menghantui, pelemahan rupiah akibat dari keraguan The Fed, dan tingginya impor saat bulan Ramadan dan menjelang Lebaran yang semakin menekan nilai rupiah. 

“Selain itu, IHSG melemah juga disebabkan oleh inflasi yang pada bulan Maret yang meningkat di atas konsensus pasar. Di mana inflasi berada di level 3,05 persen yoy lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang berada pada level 2,75 persen yoy, serta lebih tinggi dibanding konsensus pasar yang sebesar 2,91 persen yoy,” tulis manajemen Pilarmas dalam Closing Review di Jakarta, 1 April 2024.

Baca juga: Cek 11 Kriteria Saham yang Masuk Papan Pemantauan Khusus

Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 455 saham terkoreksi, 167 saham menguat, dan 167 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 16,90 miliar saham diperdagangkan dengan 1,25 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp11,48 triliun. 

Kemudian, hampir seluruh indeks turut mengalami pelemahan, dengan IDX30 melemah 1,75 persen menjadi 492,38, LQ45 melemah 1,71 persen menjadi 969,08, dan Sri-Kehati melemah sebesar 1,83 persen menjadi 441,58.

Sedangkan, JII menguat 0,20 persen menjadi 521,06.Lalu, mayoritas sektor turut mengalami pelemahan yang dipimpin oleh sektor keuangan melemah 2,70 persen, sektor transportasi melemah 1,57 persen, sektor kesehatan melemah 1,56 persen, sektor teknologi dan sektor non-siklikal melemah 1,01 persen. 

Selanjutnya, sektor properti melemah 0,91 persen, sektor siklikal melemah 0,90 persen, sektor energi melemah 0,87 persen, sektor industrial melemah 0,44 persen, dan sektor infrastruktur melemah 0,31 persen.

Untuk sektor bahan baku malah mengalami penguatan sebanyak 0,36 persen yang ditopang oleh saham INTP yang naik 2,00 persen dan BRPT naik 0,53 persen.

Baca juga: BEI Umumkan Penyesuaian Evaluasi Indeks IDX80, LQ45, dan IDX30

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT), PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), dan PT Meta Epsi Tbk (MTPS). Sedangkan saham top losers adalah PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), dan PT Tanah Laut Tbk (INDX).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX), PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

5 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

7 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

7 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

10 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

15 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

16 hours ago