Ilustrasi: Papan pergerakan saham IHSG. (Foto: Istimewa)
Poin Penting
Jakarta – PT Korean Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai level 8.500 pada akhir 2025.
Target tersebut disampaikan Presiden Direktur KISI, Kyoung Hun Nam, usai meluncurkan fitur terbaru di aplikasi iKISI pada 13 November 2025.
“Saya percaya bahwa sampai akhir tahun ini kondisi pasar akan sama dengan situasi sekarang, mencapai sekitar di level 8.500,” kata Kyoung Hun Nam kepada media, dikutip, Jumat 14 November 2025.
Baca juga: KISI Bidik 50 Ribu Investor Baru di 2026, Begini Strateginya
Kemudian, Chief Financial Officer (CFO) KISI, Zayyidah Ahsanti, menjelaskan bahwa prospek pasar saham pada 2026 masih dapat mencatat tren positif, ditopang fundamental ekonomi domestik yang kuat dan likuiditas melimpah di sektor keuangan.
Zayyidah optimistis pasar saham Indonesia pada 2026 dapat melanjutkan fase penguatan, didukung fundamental ekonomi, tren suku bunga rendah, serta pemulihan kondisi masyarakat.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2025 juga mencapai 5,04 persen, yang menunjukkan stabilitas yang tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi global,” ucap Zayyidah dalam kesempatan yang sama.
Ibrahim menambahkan bahwa stabilitas ekonomi menjadi faktor utama dalam menopang prospek pasar modal Indonesia pada 2026. Meningkatnya minat investor asing terhadap aset di pasar negara berkembang juga berpotensi menjadi katalis positif.
“Kami masih optimistis terhadap kondisi ekonomi pada 2026. Kami juga melihat likuiditas yang cukup melimpah di sektor keuangan, kemudian adanya kecenderungan perbaikan hubungan global, serta peningkatan minat investor asing terhadap aset di pasar negara berkembang,” imbuhnya.
Baca juga: KISI Luncurkan Fitur IPO dan Tampilan Baru KINDS di Aplikasi iKISI
Sebagai informasi, riset dari internal KISI menyebutkan bahwa, sektor perbankan, konsumsi, infrastruktur, dan teknologi diperkirakan menjadi pendorong utama kinerja pasar saham pada 2026.
Namun, ia juga menegaskan bahwa masih adanya sejumlah risiko yang perlu diwaspadai seperti risiko geopolitik, volatilitas harga komoditas, dan potensi perlambatan ekonomi global. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More