Market Update

IHSG Diproyeksi Tembus 8.700 Akhir 2025, Ini Kata Mirae Asset

Poin Penting

  • Mirae Asset menaikkan target IHSG menjadi 8.700 hingga akhir 2025 dari sebelumnya 6.900, seiring kinerja indeks yang kuat di level 8.300.
  • Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,04% yoy didukung konsumsi rumah tangga, investasi solid, dan kebijakan pemerintah yang positif.
  • Dana asing masuk Rp8,3 triliun sejak akhir Oktober 2025 ikut memperkuat sentimen positif pasar saham.

Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia merevisi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun 2025 menjadi 8.700, naik dari target sebelumnya di posisi 6.900.

Head of Research and Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, menyatakan bahwa revisi tersebut dilakukan karena IHSG mampu bertahan di level 8.300 dan didukung oleh pertumbuhan ekonomi domestik yang positif hingga kuartal III 2025.

“Revisi target IHSG Mirae Asset menjadi 8.700, setelah data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 dirilis dan IHSG untuk pertama kalinya ditutup pada rekor tertinggi 8.318,6,” kata Rully dalam risetnya dikutip, Senin, 10 November 2025.

Baca juga: IHSG Menguat 2,83 Persen Sepekan, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp15.316 Triliun

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 5,04 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau 1,4 persen secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq).

Rully menjelaskan, capaian tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang kuat, investasi yang solid, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan permintaan global yang lebih baik dari perkiraan.

Selain itu, sentimen positif yang mendorong revisi target IHSG adalah masuknya dana asing ke pasar saham. Tercatat, nilai net foreign buy mencapai Rp8,3 triliun dalam enam hari terakhir, sejak akhir Oktober hingga 6 November 2025.

Baca juga: OJK Sebut Kinerja Pasar Modal Positif pada Oktober 2025, Ini Buktinya

Adapun Mirae Asset Sekuritas juga merinci beberapa saham unggulan ((top stock picks) untuk kuartal III 2025, antara lain PT XLSmarta Telecom Sejahtera Tbk (EXCL), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Kemudian, PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY). (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

11 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

12 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

13 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

13 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

23 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

24 hours ago