Market Update

IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas, Berikut Sentimen Pemicunya

Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (11/6) akan berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support 6.885 dan level resistance 7.000.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.885–7.000. Potensi koreksi tetap ada,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 11 Juni 2024.

Pilarmas melihat sentimen yang memengaruhi IHSG antara lain dari Jepang yang diproyeksikan kembali tumbuh negatif dari sebelumnya minus 2 persen menjadi minus 1,8 persen, begitupun dengan pertumbuhan ekonomi secara QoQ yang diproyeksikan hanya tumbuh 0,5 persen di kuartal I-2024.

Baca juga: Grup MNC Sebut Kebijakan FCA Merugikan, Ini Respons BEI

“Bank Sentral Jepang tentu akan menanggapi data ini dengan serius, karena untuk mencapai inflasi yang berkelanjutan yang ditopang oleh upah, maka konsumsi harus terjaga,” ucap manajemen dalam risetnya di Jakarta, 11 Juni 2024.

Oleh sebab itu, dengan berbagai data yang ada setidaknya sampai dengan saat ini, Pilarmas menyakini bahwa Bank Sentral Jepang belum akan menaikkan tingkat suku bunga mereka pada pertemuan 14 Juni 2024 mendatang. 

Di sisi lain, harga emas pun mulai terkontraksi, terlihat dari peningkatan tipis dan masih mencatatkan pelemahan secara bulanan sebesar 1,23 persen, harga emas sudah terkontraksi akibat Bank Sentral Tiongkok yang tidak membeli emas pada bulan lalu.

Baca juga: Melantai di Bursa, Harga Saham BATR Naik 12,73 Persen

“Kami menilai pengurangan pembelian emas oleh Tiongkok juga akibat dari Tiongkok yang saat ini tengah berfokus pada pengeluaran untuk memberikan stimulus guna meningkatkan permintaan dalam negerinya serta stimulus untuk mendukung sektor properti,” imbuhnya.

Adapun, untuk harga emas, Pilarmas memperkirakan akan bergerak di rentang harga USD2.150-2.500 per troy ons seiring dengan masih tingginya ketidakpastian tingkat suku bunga The Fed dan tensi geopolitik yang masih belum berakhir. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

3 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

16 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

22 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

23 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago